"Aku telepon polisi, ya."
Aku mengeluarkan HP. Karena EU, nggak harus bayar roaming kalau pakai telpon, internet atau WA dengan nomor Jerman. Sayangnya sampai 5 menit, teleponku nggak diangkat. Sebellllll. Polisinya pada ke mana, ya?
"Udah. Nggak usah," suamiku membujukku untuk mengurungkan niat karena percuma sajalah. Kedua orang tersebut kata si kusir kereta kencana adalah copet profesional dan punya jaringan.
"Biar kapok, tuh orang," aku gemesnya setengah mati.
"Sebentar.... Setelah aku itung, nggak ada uang yang hilang, kok," jelas Oma.
"Haaaa?" Aku mengernyitkan dahi.
"Yang 20 Euro sudah dikembalikan tadi, kan. Kalau aku bawa uang 400 Euro, 100 Euro aku kasih Rosi sebelum kita terbang. Yang 50 Euro kan dua hari lalu aku kasih ke tetangga. Yang 20 Euro buat beli es tadi. Yang 100 Euro aku ambil dari lantai katedral. Terus 20 Euro dikembalikan pencopet. Di dompet masih 110 Euro. Nggak ada yang hilang," Matanya menatap kami yang masih juga nggak percaya betapa bodohnya kami.
Kami pun ngakak. Kalau semua lengkap dan tadi kami memaksa pencopet untuk mengembalikan 100 Euro, yang malak siapa coba? Kami lebih jahat dari pencopet, ternyata.
Tips saat dicopet
Dari cerita kami tadi, kami rekomendasikan kalian untuk melakukan hal yang sama jika kecopetan di Mallorca:
1. Berteriak untuk menarik perhatian orang -orang sekitar, siapa tahu ada yang menolong.
2. Minta bantuan saudara/grup yang ikut dalam perjalanan.
3. Kejar copet sampai dapat bareng-bareng.
4. Pegang tangannya, pandang matanya.
5. Ajak diskusi pencopet di ruang publik supaya banyak saksi.
6. Ajak ke kantor polisi (biasanya ada pos terdekat, bisa dilihat di google map).
7. Telepon polisi untuk melaporkan kejadian (no telepon bisa googling).