"100 Euro!" teriak suamiku lagi. Mukanya makin memerah. Ia ingin supaya ibunya yang sudah tua dan pensiun mendapatkan haknya. Uangnya nggak banyak, kasihan kalau diambil orang seenaknya. Sebagai anak, ia berkewajiban membela.
"No money," tiba-tiba, si perempuan berbadan besar itu membuka celana panjang kolornya. Suamiku kagetnya setengah mati.
Belum habis kaget dari baju yang dibuka di atas, ini bagian bawah ikut dibuka. Alamak, dramatis banget. Selama kejadian, beberapa anak muda merekam dengan HP. Semoga nggak masuk Tik-Tok atau Instagram Story, ya. Aduhhhh, viral nggak?
Akupun kehilangan seribu bahasa, melongo, melihat mereka meninggalkan kami. Aku mengejar mereka, mereka nggak peduli, nggak mau berhenti.
"De la Policia!" seruku.
Mereka nggak peduli dan terus berjalan cepat-cepat di jalan kecil lainnya. Mereka pun hilang di sebuah tikungan. Aku nggak bisa mengejar dan memilih kembali ke suami yang masih kaget melihat pemandangan aneh tadi.
Kami pun bergandengan tangan menuju mertua dan anak bungsu. Suami mengajak kami meninggalkan Katedral dan melanjutkan perjalanan jalan-jalan ke kota.
Lewat di sebuah kedai es krim....
"Beli es, yuk. Aku bayarin," Oma menawari kami.
Aku dan suami masih syok dan menggelengkan kepala. Nggak nafsu. Anak-anak gadis langsung mengangguk. Mereka nampak menikmati es krim.
Aku masih kaget setengah mati. Kok, kejadian kayak film Holywood. Sebenarnya banyak informasi kecopetan di Mallorca yang diberitakan di Jerman dalam acara "Abzocke." Kok, akhirnya mengalami sendiri.