Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Walau Sudah Tua, Aku Lulus Skripsi Juga

10 Mei 2023   22:25 Diperbarui: 11 Mei 2023   08:01 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor umur dan bahasa membuatku nggak bisa dapat nilai bagus. Yang penting luluuuuusss dan dapat pekerjaan. Joss, ih. Menjadi pendatang di Jerman memang harus berjuangggg. Kalian harus kuat luar dalam, ya.

Berbeda dengan di tanah air, kalau sudah skripsi dan lulus artinya selesai. Di Jerman khususnya di kampusku, ada ujian berikutnya yakni ujian tulis salah satu mata kuliah yang mirip psikologi akhir bulan ini dan beberapa ujian lesan Juli nanti. Yang diujikan kami nggak tahu, tergantung mata kuliah apa yang kita nilainya jelek, akan diumumkan kemudian. Aku udah deg-degan teman-teman. Mohon doanya.

***

Skripsi di Jerman memang ngeri-ngeri sedap. Kalian yang sudah pernah mengalami di tanah air pasti juga tahu bagaimana rasanya. Bagi yang belum pernah, jangan panik. Dan cerita skripsi di Jerman ini rada beda, deh. Semoga jadi wawasan baru.

Teman-teman, kalau dipikir-pikir, jurusan ini kalau di Semarang mirip PGTK-nya (Pendidikan Guru TK UPGRIS. Bedanya kalau di sana harus kuliah 4 tahun dan ada PPL, KKN dan sejenisnya, di tempat aku hanya 3 tahun. Rasanya digencet-gencet gitu karena harus "memakan" semua materi di waktu yang singkat, ehhh masih diselingi dengan bekerja. Setiap hari 8 jam, waktunya habisss.

Jadi kami harus dua hari bekerja dan tiga hari kuliah dalam seminggu. Kalau kuliah sedang libur, kami dikirim ke tempat praktek mengajar. Kami ada juga praktek di tempat lain. Misalnya kami harus mengajar di TK kecil, TK Besar, SD atau tempat pengelolaan remaja. Tingkatan honornya adalah tahun pertama 1100 euro (Rp 17.600.000), 1200 euro (Rp 19.200.000) di tahun kedua dan 1300 euro (Rp 20.800.000). 

Sebanyak 29 orang teman di kelas dapat honor senilai itu. Karena barangkali aku rajin, di tiap tahun itu aku dinaikkan 100 euro oleh tempat di mana aku bekerja. Tiap siswa memiliki traeger atau institusi pemberi kerja yang berbeda. Makanya, jadilah orang yang rajin, banyak ketawa, sering nyanyi dan murah hati. Wkwk.

Semoga tulisan ini menginspirasi dan menjadi gambaran, barangkali ada yang ingin kuliah di Jerman dan akan mengalami hal-hal yang mirip yang aku tuliskan. 

Mumpung masih muda, ayo gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit. "Banyak jalan menuju Jerman." Eh, ada bukunya, nih, aku sudah tulis. Silakan dicari dan dibaca.

Satu pesanku, jangan pernah menyerah dalam hidup dan terus berusaha supaya Allah akan memberikan rahmatnya pada kita. Jika kalian ingin mengarungi dunia, kuasai bahasa asing, jangan hanya bahasa Inggris saja, ya. Setelahnya, siap-siap melihat keajaiban dunia.

Masih dalam rangka menulis skripsi? Selamat berjuang. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun