Kalau belum naik lagi, rata-rata 200 euro per anak. Satu euro kalau nggak salah Rp 16.000. Dana ini digunakan oleh orangtua (baik kandung atau angkat) untuk memelihara anak-anak agar mereka sejahtera secara lahiriah, membelikan kebutuhan yang mereka pergunakan sehari-hari.
***
Babyklappe di Hamburg yang aku kunjungi ini adalah satu dari sekitar 100 Babyklappe yang ada di seantero Jerman. Dari sini kita tahu bahwa ada kemauan keras dari warga Jerman supaya bayi-bayi yang lahir mendapatkan hak untuk hidup dan selamat dari kejahatan orangtuanya yang ingin membuang mereka sembarangan.
Dari cerita di atas tadi, semoga menjadi peringatan bagi kita semua. Bayi adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika memang belum siap untuk merawat bayi, sebaiknya ditunda proses pembuatannya. Agar banyak waktu untuk persiapan jasmani dan rohani dari masing-masing orangtua.
Nggak tahu, ya, apakah di Indonesia ada tempat seperti "Babyklappe" di Hamburg ini atau tidak. Jika adapun pasti heboh, karena di Jerman sendiri yang negeri maju, modern dan demokrasi, awalnya juga ditentang dan mengalami proses panjang sampai suatu ketika masyarakat mengerti visi-misi Babyklappe dan dampak bagus darinya terlihat di depan mata.
Butuh setidaknya 20 tahun untuk membuat semua orang membuka mata dan hati untuk penitipan bayi "Babyklappe."
Sekarang tempat penitipan bayi ini juga menjadi tempat gratis bagi para ibu muda yang akan melahirkan para bayinya. Supaya mereka ini siap secara lahir dan batin dengan kedatangan bayi suatu hari nanti. Dan tidak ada lagi bayi yang dibuang sembarangan dan tidak ada lagi bayi yang dititipkan lagi. Para orangtua lebih suka untuk merawatnya sendiri daripada main titip!
Banyak cerita orang di tanah air bahwa ibu atau orangtua yang tidak siap merawat bayinya akan menitipkan pada keluarganya (ibu, tante, budhe, nenek) secara baik-baik. Ini menjadi alternatif bagus karena kekeluargaan di negeri kita ini masih tergolong tradisional, memegang nilai-nilai luhur yang di beberapa negara mungkin sudah mulai pudar.
Sekalipun jika sudah terlanjur bayi terlahir dan nggak ada keluarga yang dititipi, sebaiknya tidak dibuang di sampah sembarangan.
Selain bisa meninggal dunia karena tidak mendapatkan tempat hangat yang dibutuhkan, tidak terlindungi, tidak tercukupi kebutuhan makan dan minumnya (susu ibu atau instan) dan tidak mendapatkan kasih sayang yang dinanti-nanti setiap bayi di manapun ia berada, bayi juga manusia; punya rasa, punya hati dan punya hak untuk hidup.
Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, bulan penuh kebaikan. Semoga apapun yang baik akan diberi jalan yang lapang dan terang. Selamat berpuasa.