Itulah sebab, para istrinya bahu-membahu dalam "Baustelle" atau renovasi (pembangunan) rumah, membantu suami.
Makanya, jangan heran jika kita melihat ibu-ibu mengecat rumah ketika suami sedang menggergaji kayu di sebelahnya. Atau ketika suami mengaduk semen, istri sedang memegang batu demi membangun tembok di sampingnya.
Bahkan ketika seorang perempuan memanggul kayu, disampingnya suami sedang sibuk menggergaji pohon sepanjang 20 meter. Itu pemandangan yang sangat biasa kita lihat, khususnya di daerah tempat tinggal saya di Blackforest.
Pekerjaan kasar, pekerjaan bau dan pekerjaan berat itu tetap dijalani di sela-sela tugasnya sebagai ibu, istri dan pembantu di rumah sendiri. Sungguh kemandirian 1001.
Intinya, kesetaraan gender di Jerman, tidak hanya soal "Perempuan harus punya kesempatan yang sama dengan para laki-laki" tapi juga "Perempuan juga harus bertanggung-jawab sama seperti laki-laki.
Semua pekerjaan dikerjakan bersama-sama. Tidak ada pekerjaan laki-laki atau pekerjaan perempuan." Sama rendah dan sama tinggi lalu, masih sepiring berdua. Duh, romantisnya. (G76)