Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Mi Indonesia Ranking Satu di Dunia, Bangga atau Malu?

6 Mei 2020   21:09 Diperbarui: 6 Mei 2020   21:10 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indomie goreng barbecue no.1 sedunia (dok.Gaganawati)

Peterson juga paham jika ada orang yang akan mengkritik tulisannya karena bisa saja ia dianggap curang memilih Indomie sebagai jawara. Apakah ada korupsi atau sponsor utama di belakang tulisannya? Ini tulisannya, mana tulisanmu. Begitu barangkali belanya. Think positive, guys and positive things will happen.  Ingat, ini bulan puasa.

Bangga atau Malu?

Ramadan gini, saya suka teringat kenangan masa kecil ketika masih serumah dengan orang tua dan saudara sekandung. Mi instan, khususnya Indomie goreng barbecue jadi menu utama untuk makan sahur. Selain cepat saji, rasanya mak nyosss. Nggak melulu diberi topping telor mata sapi seperti dalam iklan ramadan yang saya fokus tadi. Senang bahwa ibu saya suka mencampurinya dengan  tomat, kol putih atau sawi. Jadi ada seger-segernya dikit untuk perut.

Ketika sudah berumah tangga, Indomie rasa barbecue ayam, mie goreng klasik dan soto masih jadi favorit meski sudah pernah mencoba mi dari Indomie rasa apa saja atau mie dari merk apa saja dari beragam dunia.

Makanya suatu hari, saya masih termasuk orang yang EGP, nggak peduli kalau adik saya bilang:

"Aku kira kamu sudah nggak doyan Indomie karena orang Jerman suka makan spaghetti dan makanan bergizi lainnya...."

Nggak ada rasa malu bahwa kami sekeluarga sangat menyukai Indomie khususnya mie goreng barbecue. Buat apa malu, kan makan mienya pakai baju?

Ada selentingan di dalam masyarakat bahwa jika mengkonsumsi makanan instan dalam intensitas tinggi akan mengganggu kesehatan. Mi instan juga dituding sebagai makanan kurang bergizi oleh beberapa orang. Apakah dengan adanya rangking dari LA News, artinya orang Indonesia makanannya nggak bergizi? Jelas salah karena Indonesia itu kaya akan bumbu masakan dan menu khas tradisional di tiap daerah dari Sabang dan Merauke. Nggak percaya? Pergilah ke pelosok pulau terpencil dan makan di sana. 

So, makan mi instan bukan otomatis jadi orang yang kurang gizi, kan.

Tenang, tenangggg ... Indonesia sangat jauh. Kami nggak memakannya setiap hari, kok. Ini hanya disantap di saat-saat istimewa ketika kami kangen Indonesia saja. Mengunyahnya, seperti melayang terbang ke Indonesia dalam sekejap, tanpa raga harus berada di sana. Asyik, bukan? Langkah cerdik di tengah corona dan di antara jarak jauh yang memisahkan Eropa dari Asia.

Intinya, tulisan ini nggak ada sponshorship tapi terlahir dari lubuk hati yang paling dalam membahas tentang satu iklan ramadan menarik dan inspiratif, Indomie goreng buat nyamber THR ramadan tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun