Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Saya Berada di Luar Negeri dan Aneurisma Otak Menjemput Bapak

25 April 2020   20:26 Diperbarui: 25 April 2020   21:49 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta saya itu sudah beberapa kali mengingatkan bapak untuk berhenti merokok. Seingat saya pernah sekali bapak kaget ketika suami saya berteriak, "Bapak, jangan merokok di sini (lorong hotel), dendanya dua juta rupiah. Nanti bayar sendiri, saya nggak nanggung." Bapak buru-buru mematikan dan membuang puntung rokok. Sesudahnya, bapak merokok lagi di rumah.

Begitulah, aneurisma otak bapak yang pecah menyebabkan perdarahan dan kerusakan otak. Kondisi bapak sudah 30%, meski sudah diinfus dengan obat-obatan di sebuah rumah sakit dekat rumah. Bapak sudah nggak kuat lagi dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 80 tahun 8 bulan pada Rabu, 22 April 2020 pukul 00.18 WIB. Di Jerman baru pukul 20.18. Lewat whatsapp group Pantjawidjajan, kakak sulung mengirimkan berita bapak sudah menghadap Tuhan, kami di Jerman berpelukan dan air mata bercucuran.

Saya runut lagi ke belakang, gejala yang bapak alami, persis dengan apa yang diceritakan para dokter-dokter syaraf tentang beberapa gejala pendarahan aneurisma otak; tiba-tiba sakit kepala nggak hilang-hilang, mual dan muntah menyembur dan kehilangan kesadaran. Ada yang mengalaminya? Keluarga segera kirim ke UGD di menit pertama saat pasien pingsan!

Hati-Hati dengan Efek Obat

Paling benci minum obat. Sebab di kepala saya ada ingatan bahwa obat itu racun, meski bisa juga menyembuhkan. Paling males minum obat, apalagi kalau banyak. Kita memang harus hati-hati meminum obat dan membaca betul keterangan, aturan dan dosisnya. Itu juga yang seharusnya keluarga kami lakukan pada bapak tapi nasi sudah menjadi bubur.

Saat pusing pada hari Selasa 21 April pagi, pertama bapak minum obat Ultra***. Menurut Honestdocs, obat itu mengandung asetaminofen (dikenal juga sebagai paracetamol), Fenilpropanolamin HCL, Klorpenilamin maleat yang memiliki kegunaan sebagai obat flu dan batuk.

Sedangkan efek sampingnya yang parah adalah jantung berdebar, gangguan pencernaan dan kerusakan hati. Jadi penderita diabetes, gangguan fungsi hati, jantung dan asma sebaiknya tidak mengkonsumsi. Jika terpaksa minumpun, harus dosis kecil.

Selain itu, bapak ingin mengkonsumi Raniti***. Obat bebas itu rupanya bisa mengakibatkan reaksi serius pada beliau seperti mual, detak jantung lebih cepat dan tubuh lemas tanpa sebab. Obat  tidak boleh dipakai penderita penyakit hati dan ginjal.

Cek internet, saya nemu informasi. Pada 7 Oktober 2019 Kompas menuliskan berita bahwa BPOM sebenarnya sudah mengumumkan penarikan 5 obat Raniti*** yang disinyalir mengandung kandungan N-nitrosodimethylamine, zat penyebab kanker atau bersifat karsinogenik. Obat bebas yang berbahaya.  Untung bapak menggantinya dengan lansopra*** yang direkomendasikan BPOM sebagai pengganti Ratidi*** Walaupun begitu, obat ini nggak boleh dicampur dengan obat herbal dan jangan diminum orang yang punya gangguan hati. Efek samping seriusnya adalah patah tulang.

Ditambahkan  Shierine Wangsa Wibawa menulis di sana bahwa Dr. dr Ari Fahrial Syam menegaskan asam lambung makin marak dialami masyarakat Indonesia karena gaya hidup yang kurang baik. Selain itu stress, obesitas, tidur terlentang tanpa bantal, alkohol, kopi, merokok dapat memicu asam lambung itu. Kita harus memperhatikan ini dengan seksama.

Lantas karena nggak hilang pusingnya bapak menenggak Anta****. Obat ini terkenal sebagai penghilang masuk angin, meriang, mual, kembung, capek-capek dan pusing. Kandungan dalam cairan obat herbal itu adalah jahe, daun mint, ginseng, sembung, pala, kunyit dan madu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun