Oleh: Gaganawati - No.8
Kalender; 1 Januari 2014.
“Aku cinta kamu, Lea“
Seperti ada suara halus yang menggugahku dari tidur. Aku terduduk. Kucoba buang gusar di antara sibakan tirai jendela kamar.
Pintu kubuka lebar. Dari balkon, terlihat gereja tua model gothic warna abu, St. Peter. Lonceng menggeleng ke kanan dan ke kiri, memberi efek suara khas yang memecah sunyi.
Ah, hari gerimis. Lamunanku terbuang jauh sampai ke ujung. Aku resah, jangan-jangan yang membasahi wajahku kali ini adalah tangis dari bola-bola mataku yang biru. Buru-buru aku masuk ke dalam kamar lagi. Tak boleh mengundang gerimis menghujam kulitku. Tidak satu pori pun.
“Kriiiinggg“
Ohhh ... Kaget, telepon berbunyi.
“Pagi, tuan putri. Selamat ulang tahun“ Suara yang kukenal di seberang sana, menyapa lembut. Jiwaku risau memaparkan suka dan duka, layaknya kucing dengan anjing.