Saat ini,Sdri Novianty diancam pidana oleh pihak yang di tolongnya.
Bahkan,ada pihak lain yang melibatkan Sdri Novyanti dengan narkoba dan ketunasusilaan.
Coba anda amati viral itu dengan cermat,tentu anda akan memahami siapa siapa pihak penyerang beliau.
Dari awal,Sdr Novianty di hubungi Inisial A,diminta bantuannya agar menjemput ayah Sdr A di luar Jawa.
Jika saat itu Sdri Novianty melapor polisi bahwa ia sedang di peras,sebab biaya jemput itu lumayan besar,maka sdr A sudah di tangkap.
Tapi karena Sdri Novianty memang pemilik yayasan peduli kemanusiaan,maka beliau menyanggupi dan menjemput.
Ketika sdri Novianty mengetahui bahwa Sdr A menggunakan BPJS untuk pengobatannya,maka ia yang niat tulusnya hanya ingin menyembuhkan Sdr A,maka ia mengadakan penggalangan donasi dan itupun atas permintaan keluarga sdr A dan dengan syarat tertentu.
Sdri Novianty mengawali menyumbang uang tunai dengan beberapa donatur,hingga terkumpul ratusan juta rupiah.
Sampai di situ,dapat kita menilai bahwa selain niat yang tulus membantu,sdri Novianty juga bertindak demi niatnya yakni menyumbang uang dan menjemput ayah sdr A.
Suatu hari,donasi semakin besar tetapi sdr A tidak segera menggunakan uangnya untuk berobat di Rumah Sakit super yang dapat menangani cepat.Malah ada laporan bahwa uang donasi dibelanjakan oleh pihak lain yang jumlahnya besar.
Sebagai seorang penggagas donasi,tentu khawatir hal itu akan menghilangkan kepercayaan publik terhadap pihak pihak yang nantinya membutuhkan donasi.
Sehingga sdr Novianty memutasi simpanan di bank atas nama keluarga Sdr A,kerekening yayasannya.
Nah,hal itu di buat perkara sepertinya sdri Novianty ingin menguasai uang donasi untuk yayasan atau pribadinya.
Bahkan,ada yang menghina di medsos kepada beliau meminta agar menjadi kaya raya dahulu sebelum membantu memikirkan orang lain.