Mohon tunggu...
Gabrella Harianja
Gabrella Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Seseorang yang ingin berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membentuk Hati Misi: Refleksi Seminar Penginjilan dari Teori ke Praktik di STT Satyabhakti Malang

30 Oktober 2024   19:55 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:59 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia juga berbagi harapannya untuk orang-orang yang ia injili.

"Harapan saya adalah mereka dapat dimenangkan melalui kesaksian-kesaksian tentang Tuhan Yesus," tambahnya.

Dengan semangat ini, Grace bertekad untuk memberdayakan dirinya dalam penginjilan, memperkuat keberanian, dan membagikan kesaksian yang dapat mengubah hidup orang lain.

Jeremy membagikan transformasi pandangannya tentang penginjilan setelah mengikuti seminar. "Sebelum mengikuti seminar ini, saya berpikir penginjilan hanya sekadar proses menyadarkan seseorang yang tidak percaya kepada Tuhan menjadi percaya, tanpa menggunakan metode atau mengikuti budaya orang yang diinjili. Namun, saya menyadari bahwa penginjilan bukan hanya tentang membuat seseorang percaya, melainkan bagaimana kita sebagai pemberita dapat menyampaikan Injil dengan pertolongan Roh Kudus sehingga kabar baik itu dapat tersampaikan dan melekat di hati mereka," ungkapnya.

Jeremy juga menekankan pentingnya metode dalam penginjilan. "Awalnya, saya berpikir penginjilan tidak memerlukan metode, tetapi setelah mengikuti seminar, saya menyadari bahwa metode sangat dibutuhkan dan membantu dalam proses penginjilan," tambahnya.

Pengalaman paling berkesan bagi Jeremy terjadi saat ia melakukan penginjilan di Alun-Alun kota Malang, di mana ia bertemu dengan seorang bapak bernama Markiban. "Saya menggunakan metode 5P, dan itu sangat membantu saya dalam proses penginjilan. Saat bapak tersebut menceritakan kisah hidupnya, saya bertanya, 'Pak, apakah saya bisa menceritakan kisah hidup saya?' dan ia memberi saya kesempatan untuk bercerita," ceritanya.

Jeremy melanjutkan dengan memasuki perbincangan rohani mengenai keselamatan. "Saya menggunakan langkah-langkah yang diajarkan selama seminar, dan itu sangat menolong saya dalam menyampaikan Injil. Respons bapak tersebut sangat baik, dan itu membuat saya senang dan sedikit kaget," jelasnya.

Saat mengakhiri penginjilan, Jeremy meminta izin untuk mendoakan bapak tersebut. "Puji Tuhan, ia mengizinkan saya untuk berdoa. Selama doa, bapak itu menjawab 'amin, amin,' seperti yang dilakukan oleh kaum pentakosta. Menurut saya, itu adalah pekerjaan Roh Kudus," tuturnya.

Bagi Jeremy, pengalaman ini adalah salah satu yang paling berkesan dalam praktik penginjilan, menunjukkan bagaimana metode dan kepekaan Roh Kudus dapat berdampak besar dalam menyampaikan pesan Injil.

Michelle berbagi tentang momen-momen yang menginspirasi selama seminar. "Saya sangat terinspirasi melalui kesaksian para pemateri mengenai pelayanan mereka dalam dunia misi. Penginjilan yang dibekali dengan keberanian hingga menjadikannya sebagai gaya hidup bukanlah hal yang mudah. Namun, mereka yang lebih tua dengan semangat muda mampu mencapainya. Saya sebagai anak muda merasa tertantang oleh pelayanan mereka," ujarnya.

Michelle berharap bahwa materi, kesaksian, doa, dan motivasi yang diberikan dapat memicu semangat semua murid Yesus, terutama di SATI. "Semoga semua yang kami pelajari dapat mendorong kami untuk lebih aktif dalam penginjilan," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun