Stephen W. Littlejohn (1996) mengutip Umberto Eco sebagai ahli semiotika yang menghasilkan salah satu teori tanda yang paling komprehensif dan modern.
Menurut Littlejohn, teori Eco penting karena menghubungkan teori-teori semiotik sebelumnya dan memperdalam semiotika (Sobur, 2006). Eco melihat tugas ahli semiotik untuk menjelajahi hutan dan ingin fokus pada perubahan sistem tanda. Eco kemudian mengubah konsep token menjadi konsep fungsi token.
Eco mengusulkan bahwa “tanda bukanlah entitas semiotik yang dapat dinegosiasikan, tetapi tempat berkumpulnya elemen-elemen independen (berasal dari dua sistem yang berbeda pada dua level yang berbeda, yaitu ekspresi dan konten, dan pertemuan melalui hubungan koding).
Komponen dasar semiotika terdiri dari beberapa bagian, diantara nya ada :
tanda, simbol, dan Isyarat.
- Tanda
Tanda adalah bagian dari semiotika yang menunjukkan suatu hal atau suatu keadaan untuk menjelaskan atau menginformasikan subjek tentang objek tersebut. Tanda ini selalu mengacu pada sesuatu yang nyata, seperti tulisan, peristiwa, benda, bahasa, peristiwa, tindakan, dan bentuk tanda lainnya. - Symbol
Simbol adalah suatu kondisi atau hal yang mengarah pada pemahaman subjek terhadap subjek. Hubungan antara subjek dan objek mengandung makna yang menyertainya. Simbol, sebagai aturan, selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang telah diberkahi dengan karakteristik situasional, kondisional, dan budaya. Simbol juga merupakan tanda yang memiliki makna spesifik, dinamis, figuratif, figuratif, dan subjektif. - Isyarat
Gestur / isyarat adalah suatu kondisi atau hal yang diberikan subjek kepada suatu objek. Dalam mode ini, objek selalu melakukan sesuatu untuk menginformasikan objek yang sedang diberi sinyal pada saat itu. Jadi sinyal selalu temporal (dalam waktu). Jika penggunaannya ditunda, sinyal tersebut menjadi tanda atau bahkan simbol.
Pendekatan semiotik memiliki tiga elemen utama untuk dipertimbangkan: pengirim pesan, pesan itu sendiri dan penerima pesan. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam proses komunikasi.