Keane (2003) mendefinisikan global civil society sebagai sistem non-pemerintah yang dinamis dari institusi sosial-ekonomi yang saling berhubungan yang “melangkahi” seluruh dunia, yang atribut transnasionalnya memungkinkan mereka untuk berpotensi memajemukan kekuasaan dan mempermasalahkan kekerasan di mana saja di dunia ini.
Secara umum, global civil society dipahami sebagai arena politik, interaksi, dan debat transnasional (Del Felice, 2011) yang tampaknya menjadi bagian dari gerakan pro-demokrasi. Untuk itu, mendukung berkembangnya jaringan civil society diharapkan dapat menjadi kontrol di tengah masyarakat lintas batas saat ini.
Daftar Pustaka
Barber, B. (1997). Un lugar para todos. Barcelona: Paidós.
Castells, M. (2004). Informationalism, networks, and the network society: a theoretical blueprint. Chapters, in: Manuel Castells (ed.), The Network Society: A Cross-cultural Perspective, chapter 1. Edward Elgar Publishing.
Del Felice, C. (2011). Transnational activism and free trade. Exploring the emancipatory potentials of global civil society. Voluntas, 23, 302–327.
Ehrenberg, J. (1999). Civil society. The critical history of an idea. New York: New York University Press
Keane, J. (2003). Global civil society? Cambridge: Cambridge University Press.
van Dijk, J. A.G.M. (2006). The Network Society: Social Aspects of New Media (2nd ed.). London: Sage.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H