Globalisasi telah membuat teknologi dan internet kehilangan konotasi kunonya sebagai mesin yang kompleks dan impersonal. Mereka telah menjadi perangkat yang menghadirkan fitur nyata di dalam masyarakat. Dimana internet telah menyediakan sumber pengetahuan dan juga sumber kesenangan yang tiada habisnya.
Dampaknya, sampai dengan tahun 2020, diperkirakan hampir 60% penduduk dunia telah terkoneksi dengan internet (Digital 2020 Global Overview Report). Dan kemudian, angkanya akan semakin bertumbuh secara eksonensial di tahun-tahun kedepan.
 Manuel Castells merupakan salah satu intelektual pertama yang memahami internet dan perkembangan terkait dalam teori sosial yang lebih luas. Dalam tulisannya, Castells (2004) menyajikan konsep tentang masyarakat jaringan (network society): masyarakat baru yang muncul yang dihubungkan oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Â
Didorong oleh TIK ini, Castells mengamati pembentukan jenis baru kapitalisme yang ia sebut "kapitalisme informasi global", atau singkatnya "informasionalisme". Sistem baru ini ditandai dengan pengolahan pengetahuan dan informasi melalui teknologi. Dimana jaringan (network) merupakan elemen penting dari pengaturan sosial-ekonomi baru ini dan mewakili logika organisasi masyarakat.
 Menurut Castells (2004), masyarakat jaringan adalah masyarakat yang struktur sosialnya terbuat dari jaringan yang didukung oleh TIK berbasis mikroelektronika. Dimana jaringan didefinisikan sebagai "satu set node yang saling berhubungan" yang mengikuti struktur yang sangat mudah beradaptasi, terbuka, dan terdesentralisasi.Â
Sistem yang saling terkait ini memungkinkan sistem organisasi bekerja secara efisien berkat tiga karakteristik utama:Â
Fleksibilitas, konsep dimana jaringan dapat mengkonfigurasi ulang diri mereka sendiri sebagai tuntutan lingkungan yang berubah dan tetap bekerja menuju tujuan yang sama; Skalabilitas, karakteristik dimana jaringan tidak menampilkan ukuran atau jumlah elemen yang tetap, bentuk dan luasnya bervariasi tergantung pada konektivitas anggota; dan Kemampuan bertahan, yang berarti bahwa karena strukturnya yang terdesentralisasi, jaringan lebih tahan terhadap serangan dan kerentanan pada node individu.
 Dalam masyarakat jaringan, salah satu dampak terpenting dari globalisasi adalah cara globalisasi memungkinkan kita menciptakan hubungan ekonomi, sosial, dan politik yang semakin lama semakin tidak dibatasi oleh tempat kita berada pada waktu tertentu.Â
Dalam masyarakat tradisional, hubungan sosial, adat, dan budaya yang berbeda terdapat di ruang yang terpisah dan individu harus menyesuaikan diri dengan harapan dan aturan tertentu, misalnya dalam keluarga, desa, kota, dan negara bangsa.Â
Dalam masyarakat global, ruang-ruang ini kehilangan kekuatannya untuk membatasi individu. Orang dapat berkomunikasi tanpa kontak pribadi melalui jaringan global media massa, telepon, faks, dan komputer dan semakin lama semakin tidak terhubung secara tatap muka. Pada saat yang sama, tradisi yang sudah ada sebelumnya tidak dapat menghindari kontak dengan nilai-nilai dan bentuk-bentuk pengetahuan yang baru dan jauh berbeda.
 Mengenai kekuasaan, Castells menekankan bahwa jaringan adalah entitas utama yang mengerahkan kekuasaan. Di masa lalu kepentingan sosial tertentu dapat mendominasi kekuasaan, namun saat ini, yang mendominasi kekuasaan adalah jaringan dan arus informasi. Castells berpendapat bahwa kemampuan untuk membentuk, memprogram, dan memprogram ulang jaringan adalah cara untuk menjalankan kekuasaan atas orang lain.Â