Sehingga Castells menyebutkan bahwa “network switchers” adalah instrumen kekuasaan yang istimewa dan menjadi sumber fundamental dalam membentuk, membimbing, atau menyesatkan masyarakat (Castells, 2004).
“Network switchers” ini tidak dibentuk oleh individu atau kelompok tunggal, tetapi dibentuk oleh jaringan aktor sosial yang terdesentralisasi dan saling berhubungan. Oleh karena itu, kekuasaan dijalankan dalam "satu set aksi bersama yang kompleks" (Castells, 2004).
Aspek kunci lainnya dari konsep masyarakat jaringan adalah bahwa masyarakat tertentu sangat dipengaruhi oleh inklusi dan eksklusi dari jaringan global yang menyusun produksi, konsumsi, komunikasi, dan kekuasaan.
Castells (2004) menyebutkan bahwa setiap bagian tertentu dari jaringan hanya dapat berkomunikasi dan berbagi informasi dengan anggota lain dari struktur ini, yang berarti bahwa, jika ada subjek yang terputus dari pengaturan ini, yang terakhir secara otomatis dikeluarkan dari semestanya.
Perspektif biner sosial ini menyiratkan bahwa ada dua realitas yang sangat berbeda dan kontras di dalam dunia yang sama: realitas yang dijalani oleh orang-orang yang merupakan bagian dari jaringan (dan oleh karena itu, terinformasi dan berpengaruh) dan mereka yang hidup terputus dari jaringan (oleh karena itu, mereka yang tidak berdaya dan lemah).
Struktur biner ini menghasilkan pembagian digital (digital divide) yang didefinisikan sebagai penghalang “ditandai dengan tidak hanya oleh akses fisik ke komputer dan konektivitas, tetapi juga oleh akses ke sumber daya tambahan yang memungkinkan orang untuk menggunakan teknologi”. Hal ini berarti bahwa masyarakat yang belum cukup beruntung untuk menikmati manfaat teknologi, secara realita akan terasing dari mereka yang menguasai teknologi.
Munculnya internet yang meluas secara global juga menyebabkan perubahan struktural penting di dunia. Castells (2004) menyoroti dua fitur khusus dari masyarakat jaringan: “Space of Flows” dan “Timeless Time”. Kedua konsep baru ini tidak menggantikan struktur ruang dan waktu sebelumnya, sebaliknya mereka hidup berdampingan.
Artinya waktu dan ruang sebagai konsep fisik masih ada, namun keterbatasan yang pernah dimiliki manusia, menjadi kurang jelas. Teknologi yang menjadi ciri masyarakat jaringan telah memusnahkan batas-batas geografis dan ekonomi.
Dalam tulisannya, Castells (2004) memberikan contoh sistem pasar keuangan: perdagangan keuangan terjadi dengan kecepatan konstan di seluruh dunia, pada waktu yang bersamaan. Lokasi dan zona waktu yang berbeda tidak menjadi penghalang karena sistem perdagangan saling terkoneksi dan bersifat global.
Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat membuat kemungkinan yang terorganisasi dalam mempraktikkan kegiatan simultanitas walaupun tanpa kedekatan jarak.
Di lain pihak, Jan Van Dijk mengembangkan suatu framework yang menempatkan networks sebagai penanda untuk memahami masyarakat yang terintegrasi secara luas. Seperti halnya Castells, Van Dijk juga meyakini tentang keberadaan jaringan di mana-mana di era kontemporer. Seperti Castells, van Dijk memberikan pandangan analitisnya secara komprehensif melintasi luasnya kehidupan sosial.