Ibu langsung menoleh ke arahku. Ibu menatap mataku yang sedari tadi memerah menahan agar aku tak menangis. Namun, ibu tak bicara sepatah katapun. Ia hanya mengelus bahuku dan memelukku erat.
****
“Rika, heii Rika!” teriak seseorang di samping ku.
“Sebentar lagi namamu dipanggil, jangan melamun saja kamu!” Katanya kesal.
“eeh, iya maaf, terimakasih telah menyadarkanku ya,“ sahutku.
“Chelsea Rika Octaviana”, suara sang pembawa acara memangil namaku.
Aku pun maju untuk bersiap memindahkan tassel ku dari yang tadinya kiri ke kanan. Ku langkah kan kaki dengan bangganya. Ribuan kamera tertuju padaku. Bahagia di hatiku tak terlukiskan lagi. Sang lukisan bintang kian mendekat padaku. Ayah, Ibu, terimakasih telah membantu melukiskan bintang untukku.
Karya : Firmina Wenni