Mohon tunggu...
Furqan Cholish
Furqan Cholish Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Ilmu Tanpa Amal Bagaikan Pohon Tak Berbuah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tazkiyat Al-Nafs

12 November 2024   07:45 Diperbarui: 12 November 2024   07:54 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.

Kesucian jiwa tidak hanya menjadi penyebab orang beriman meraih al-falah, tetapi juga menjadi penyebab doa mereka di kabulkan Allah. Sa’ad bin abi waqash memohon kepada Nabi agar doanya diterima oleh Allah. Menjawab permohonan Sa’ad, Nabi bersabda, “Wahai Sa’ad, makan dan minumlah engkau yang baik dan halal, tentu doa Anda akan dikabulkan Allah. 

Demi Allah yang diri Muhammad berada di bawah kekuasaan-nya Sesungguhnya hamba Allah yang memasukkan sesuap makanan haram ke dalam perutnya, maka amal ibadanya tidak akan diterima Allah selama empat puluh hari. Siapa saja diantara mereka yang tubuhnya tumbuh dari makanan haram, maka api neraka lebih berhak menjilatnya.”(H.R.Thabrani)

b. Jiwa al-Mutma’innah

Istilah mutma’innah berasal dari kata al-itmi’nan yang berarti al-sukun, yaitu diam atau tenang setelah gelisah. Jiwa mutma’innah adalah jiwa yang berhasil menghadapi dorongan dari dalam dirinya untuk berbuat kejahatan hingga jiwanya mantap dalam merasakan manisnya iman, indahnya ilmu dan amal, serta menemukan makna hidup dan hidup bermakna dalam ridha Allah. Penjelasan tentang jiwa mutma’innah disebut pada ayat Al-Qur’an berikut ini.(Q.S.Al-Fajr [89]: 27-30)

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ۝٢٧ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚ ۝٢٨  فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ ۝٢٩  وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْࣖ ۝٣٠

Artinya:

Wahai jiwa yang tenang,. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. dan masuklah ke dalam surga-Ku!

Pada ayat di atas, terdapat penggalan ayat al-nafs al-mutma’innah yang berarti jiwa yang tenang. Maksudnya, Allah memanggil orang-orang beriman yang berjiwa mutma’innah ketika menghadapi kematian agar kembali kepada Allah dengan menerima keputusan Allah yang diberlakukan terhadap dirinya. Allah menerima jiwa mutma’innah dengan kerelaan serta suka cita dalam keadaan radiyah mardiyyah, yaitu meridai dan diridai. 

Kemudian Allah mempersilahkan orang yang berjiwa mutma’innah untuk masuk ke dalam surga dan segera bergabung dengan hamba-hamba Allah yang terlebih dahulu wafat. Mereka adalah para nabi, para rasul,dan para syuhada, yaitu orang-orangyang dalam hidupnya berhasi mewujudkan sikap dan perbuatan yang menjadi bukti atas keimanannya,. 

Selain itu, orang-orang yang berjiwa mutma’innah akan bergabung dengan hamba-hamba yang saleh ,termasuk leluhur mereka yang sama-sama beriman kepada Allah. Mereka akan mendapatkan kehormatan masuk surga dengan kebahagian yang prima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun