Mohon tunggu...
FULAN SYEVINURVIANA
FULAN SYEVINURVIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula literasi

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Struktur Puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono

30 Desember 2021   16:18 Diperbarui: 30 Desember 2021   17:44 27163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KARYA TULIS ILMIAH
ANALISIS STRUKTUR PUISI "HUJAN BULAN JUNI" KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

Kelompok 8
Oleh
1. Fulan Syevi Nurviana(2088201024)
2. Hidayatus Sholikah (2088201025)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI)                     SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP PGRI) TRENGGALEK
2021
ABSTRAK
Puisi merupakan mengekspresikan perasaan dari pengalaman penulis dengan menggunakan kata-kata yang indah bersifat imajinatif dan bermakna. Analisis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mencakup penjelasan kalimat secara rinci, lengkap, dan rinci yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya untuk membantu penyajian dari data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi perolehan data, reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Penelitian ini mendeskripsikan tentang analisis struktural puisi Bulan Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Analisis ini menemukan strukur batin yaitu (1) tema, cinta yang tak tersampaikan dan memilih untuk diam, (2) rasa, mengandung perasaan sedih dan sendu akan ketulusan cinta, (3) nada dan suasana, menggunakan nada lirih namun dengan emosi tenang, (4) amanat, tentang sifat ketabahan, kebijaksanaan, kearifan yang harus dimiliki olehsetiap manusia meskipun tidak sesuai dengan yang diinginkan. Juga struktur fisik yaitu (1) tipografi, penyusunan menggunakan rata kiri dengan jumlah 3 bait masing-masing bait terdiri dari 4 baris, (2) pengimajian, menggunanakan imaji visual (penglihatan) dan imaji pendengar, (3) majas, menggunakan majas personifikasi, (4) verifikasi, menggunakan pola persajakan berbunyi a-i-a-u, a-i-a-u, i-i-a-u.
Kata Kunci : Puisi, Struktur, Hujan Bulan Juni

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan sarana mengembangkan imajinasi seseorang melalui lingkungannya yang memiliki nilai dan estetis. Menurut (Melati, Warisma, & Ismayani, 2019) karya sastra merupakan wujud penceritaan tentang kehidupan lewat imajinasi serta di dalamnya memiliki estetika serta suatu nilai.
Dalam sastra, tiap orang bisa dengan leluasa serta mandiri berkreasi serta berimajinasi dalam perihal apa juga. Sastra merupakan sebuah wadah untuk  mengantarkan pesan, kebebasan berimajinasi, menceritakan, serta mengekspresikan diri. Menurut (Nugraha, S, & Fauziya, 2019) karya sastra ialah cerminan realita kehidupan yang digunakan selaku perlengkapan buat mengekspresikan imajinasi serta pemikiran yang terdapat di sekelilingnya. Menurut Kosasih dalam( Nurul, Gadis, Puspitasari,& Permana, 2019) macam karya sastra bersumber pada wujudnya dipecah jadi 3 tipe ialah prosa, drama, serta puisi. Prosa ialah wujud sebuah karya sastra yang tulisannya bebas tidak terikat oleh ketentuan. Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction). Istilah fiksi Nurgiyantoro (2009: 2) berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Drama menurut Mubari (2005:2) drama adalah penampilan perilaku manusia yang bertolak dari suatu naskah. Drama merupakan jenis karya sastra berupa tulisan yang menggambarkan realitas kehidupan, watak, dan perilaku manusia dimana cerita yang  disampaikan melalui peran dan dialog.
Sebab bahasa puisi yang padat serta bermakna dalam pemilihan katanya. Puisi pada dasarnya merupakan fasilitas ekspresi seorang buat mengatakan benak serta perasaannya. Oleh sebab itu, puisi senantiasa diciptakan serta dibaca buat menikmati nilai seni serta nilai psikologis yang besar.  Menurut Waluyo (2002:1), Puisi adalah karya sastra yang didalamnya terdapat bahasa yang ringkas dan disingkat, tersedia bunyi dengan irama yang  seragam, dan kata-kata piktografik atau kaya pilihan. Puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang harus diubah secara dramatis (Pradopo, 2009: 7). Dari dulu hingga sekarang, puisi digandrungi di segala bidang. Masyarakat terus berkembang, dan gaya, sifat, dan bentuk puisi juga terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Saat ini, format puisi menjadi semakin kompleks dan semakin sulit untuk dipahami.
Bentuk karya sastra puisi memiliki struktur yang berbeda dengan bentuk prosa. Perbedaannya tidak cuma pada struktur batinnya tetapi pula pada struktur fisiknya. Dari struktur batin serta struktur fisik, penciptaan puisi memakai prinsip pemadatan yang mengatakan arti dan wujud. Puisi terdiri atas 2 struktur ialah stuktur batin serta struktur fisik. Kedua struktur tersebut saling mengikat satu sama lain untuk membentuk makna yang utuh. Dalam sebuah penafsiran puisi tida dapat dipisahkan dari kedua struktur tersebut. Untuk itu, dilakukan analisis struktur batin dan struktur fisik puisi berjudul " Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono dilakukan dalam penelitian ini. Bertujuan untuk mendeskripsikan tema, rasa, nada, amanat serta mendeskripsikan diksi,imaji, kata konkret, tipografi, dan majas dalam puisi tersebut. Alasan meneliti puisi ini adalah karena bahasa yang digunakan mengandung fenomena yang pernah dialami hampir semua orang. Puisi ini menggambarkan seserang mencintai dalam diam serta menunggu .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui struktur fisik dalam puisi hujan bulan juni karya Sapardi Djoko Damono?
2. Mengetahui struktur batin dalam puisi hujan bulan juni  karya Sapardi Djoko Damono?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui struktur fisik dalam puisi hujan bulan juni karya Sapardi Djoko Damono.
2. Untuk mengetahui srtuktur batin dalam puisi hujan bulan juni jarya Sapardi Djoko Damano.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini membahas mengenai (a) kaya sastra,(b) puisi, (c) struktur pembentuk puisi, (d) puisi Hujan Bulan Juni. Berikut penjelasan masing-masing.
A. Karya Sastra
1. Pengertian Karya Sastra
Pengertian sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karya tulis yang bila dibandingkan dengan tulisan lain, ciri-ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dang ungkapannya. Menurut Suharianto (1982:14) sastra adalah ekspresi kehidupan yang menggabungkan imajinasi dan kreativitas pengarang, serta mendukung pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Menurut Sumardjo (1982: 3), sastra mengungkapkan manusia dalam bentuk pengalaman, pemikiran, semangat, dan keyakinan dalam bentuk gambaran konkret, yang menggunakan alat bahasa untuk membangkitkan pesona.
Dapat disimpulkan bahwa karya sastra adalah prosa yang ditulis dengan bahasa yang indah. Karya sastra mengekspresikan kepribadian manusia dalam bentuk pengalaman, pikiran, perasaan, keyakinan, dan lain-lain, dalam  bentuk gambar nyata yang dapat membangkitkan daya tarik sebagai hasil integrasi kreativitas dan imajinasi yang diciptakan melalui bahasa.
B. Puisi
1. Pengertian Puisi
Ada beberapa definisi puisi, banyak yang dipaparkan memiliki pemahaman yang berbeda. Berikut ini disajikan beberapa definisi puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam karya sastra yang bahasanya dihubungkan oleh rima dan susunan bait dan larik. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan, pengalaman, dan kesan pengarangnya lalu dituangkan dalam tulisan menggunakan bahasa yang baik untuk berirama dan enak dibaca. Menurut Wahyuni (2014 ; 12) mengemukakan bahwa puisi merupakan salah satu dari karya sastra dengan kata-kata indah dan makna yang dalam, diakui termasuk dalam kategori sastra tertua dibandingkan dengan karya satra lainnya.
Menurut Pradopo (2012 : 7) Ini mengungkapkan bahwa pikiran yang diungkapkan dalam puisi membangkitkan emosi dan meningkatkan imajinasi ritmis panca indera. Semua itu merupakan yang terpenting dan diekspresikan dengan cara yang menarik serta mengesankan. Menurut Aminuddin (2009: 34) Kata puisi berasal dari bahasa Yunani pocima yang berarti membuat atau poesis yang berarti membuat. Puisi didefinisikan sebagai membuat dan membuat, karena melalui puisi, seseorang pada dasarnya menciptakan dunianya sendiri, yang dapat berisi informasi atau gambar tentang situasi tertentu, baik secara fisik maupun spiritual. Aminuddin (2009:134) mengemukakan bahwa "puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media untuk menimbulkan halusinasi dan imajinasi".
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan mengekspresikan perasaan dari pengalaman penulis dengan menggunakan kata-kata yang indah bersifat imajinatif dan bermakna.

C. Struktur Pembentuk Puisi
Menurut Waluyo (1995 :26-28) mengemukakan bahwa puisi diciptakan oleh dua unsur yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin terdiri atas tema, 2 nada, perasaan, dan amanat; sedangkan struktur fisik terdiri atas diksi,6pengimajian, kata konkret, majas, verifikasi, dan9tipografi. Menurut Siswanto (2008:113) menerangkan bahwa struktur fisik puisi meliputi perwajahan puisi, diksi, pengimajian, kata konkret, majas dan verifikasi. Sedangkan menurut I.A Richar (Siswanto, 2008:124) struktur batin puisi meliputi tema; makna (sense), rasa (feeling), nada (tone), dan amanat.
Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa puisi memiliki unsur yang utama dalam pembentukakannya. Unsur-unsur  tersebut saling berhubungan. Unsur yang membentuk puisi diantaranya struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin meliputi (1) tema, (2) rasa (feeling), (3) nada (tone), (4) amanat.  Sedangkan struktur fisik meliputi (1) tipografi, (2) diksi, (3) pengimajian, (4) kata konkret, (5) majas, dan (6) verifikasi. Berikut penjelasannya.
1. Struktur Batin Puisi
a) Tema
Setiap jenis karya sastra selalu memiliki tema begitu pula puisi. Tema adalah ide atau gaagasan yang disampaikan penulis. Menurut Waluyo (2005:17) tema adalah gagasan utama si penulis yang dikemukakan dalam puisinya bersifat konkret, objektif, dan memiliki kiasan yang diambil dari konotasinya. Tema1dalam puisi Hujan Bulan Juni2ialah cinta yang tidak terungkapkan kepada5seorang.  Terlihat pada bait ke 1.
b) Rasa (Feeling)
Perasaan adalah sikap penulis terhadap isi puisi. Puisi mengekspresikan perasaan penulis. Menurut Waluyo (2010: 39) nada dan perasaan penulis dapat ditangkap saat puisi dibacakan. Membaca puisi dengan nyaring dapat membantu memahami perasaan penulis. Perasaan tersebut bisa berupa senang, sedih, terharu, sombong takut, kesal, dan lain sebagainya. Pada puisi Hujan Bulan Juni5mengandung perasaan7memiliki perasaan pilu hendak ketulusan cinta. Terlihat pada bait ke 3 baris ke 3 dan 4.
c) Nada dan Suasana
Nada adalah sikap penulis kepada pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan pikiran pembaca setelah membacanya atau efek psikologis dari membaca puisi tersebut. Nada serta suasana tidak dapat dipisahkan karena nada puisi akan menentukan suasana pembaca tersebut (Waluyo, 2010:125). Nada dan suasana yang digunakan dalam puisi Hujan Bulan Juni ialah lirih dengan emosi yang tenang. Hal itu nampak pada kata tabah, bijak, dan arif.
d) Amanat
Puisi pasti mengandung pesan yang igin disapaikan penulis kepada pembaca ataupun pendengar. Amanat adalah maksud penulis untuk menyampaikan pesan yang disampaikan melalui puisi yang ditulisnya (Rokhmansyah, 2014:30). Amanat yang akan disampaikan penulis hendaklah makna tersirat didalam puisi. Amanat berada di akhir puisi tetapi mempengaruhi nilai yang yang terkandung dalam puisi. Oleh karena itu, harus memiliki pemahaman yang jelas dalam menyimak isi sebuah puisi sehingga amanat bisa tersampaikan kepada pembaca dengan baik. Amanat dari puisi Hujan Bulan Juni adalah sifat ketabahan yang harus dimiliki oleh manusia meskipun tidak sesuai dengan yang diinginkan.
2. Struktur fisik
a) Tipografi
Puisi disusun dalam bait buakan paragraf. Puisi tersebut disusun secara larik untuk menciptakan makna yang ingin disampaikan penulis. Menurut Kosasih (2008:36) mengatakan bahwa tipografi merupakan pembeda antara puisi dengan karya sastra lain. Puisi Hujan Bulan Juni menggunakan tipografi rata kiri dengan terdiri dari 3 bait.
b) Diksi
Menurut Sayuti (2010 : 143-144) mengemukakan bahwa diksi adalah sifat komposisi puisi juga merupakan faktor penentu dalam kemampuan cipta kreatif. Penyusunan kata-kata sangat penting yang berarti membangkitkan suasana puisi sehingga membawa pembaca untuk menikmati dan memahami secara keseluruhan. Menurut Abraham dalam Wiyatmi (2008:63) mengemukakan bahwa diksi adalah pilihan kata-kata dalam sebuah karya sastra. Diksi sering menjadi ciri khas tersendiri bagi penulis. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa diksi merupakan pemilihan kata untuk menyampaikan sesuatu. Penggunaan pemilihan kata yang benar dan selaras untuk mengekspresikan ide agar mencapai sesuatu yang ingin disampaikan. Setiap penulis memilih kata yang tepat sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan serta efek puitis yang ingin dicapainya. Diksi pada puisi Hujan Bulan Juni pada bait pertama baris ke 1 dan 2 menjelaskan tentang rasa yang berusaha ditahan. Baris ke 1 secara jelas mengungkapkan ketabahan dalam menahan sesuatu. Pada baris ke 2 pada umumnya musim di Indonesia pada bulan Juni merupakan musim kemarau. Apabila bulan Juni disandarkan dengan kata hujan maka dapat berarti ketabahan seseorang yang menahan perasaannya. Ibarat hujan harus menahan dirinya untuk tidak muncul pada saat musim kemarau.
c) Pengimajian
Menurut Pradopo (2005:79) mengemukakan bahwa citraan adalah gambaran yang berfungsi untuk membuat lebih hidup gambaran yang ada didalam pikiran. Menurut Aminuddin (2010:29) citraan adalah susunan kata- kata yang membuat makna abstrak menjadi konkret dan tepat. Dapat disimpulkan bahwa pengimajian atau pencitraan adalah kata-kata atau susunan kata yang dapat mengekspresikan alat panca indera, misalnya pendengaran, perasa, dan penglihatan. Pengimajian dapat memberi efek kepada pembaca seolah-olah mendengar, melihat, dan merasakan seperti yang dialami penulis. Pengimajian dibagi menjadi tiga yaitu pengimajian penglihatan (visual), pengimajian pendengaran (auditif), dan pengimajian taktil. Pada puisi Hujan Bulan Juni pada bait pertama baris ke 4 mengandung pengimajian penglihatan.
d) Kata Konkret
Kata konkret adalah suatu bentuk kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia untuk menghasilkan suatu citra. Kata-kata yang digunakan biasanya bersifat kiasan (imajinatif). Menurut Siswanto (2008: 119) mengemukakan bahwa kata konkret adalah kata-kata yang dapat ditangkap oleh alat indra. Kata pohon dalam puisi Hujan Bulan Juni mewakili sesuatu yang dirindukan. Kata bunga mewakili perempuan. Kata hujan mewakili manusia.
e) Majas
Menurut Winarni (2014:52), majas adalah cara atau gaya tertentu yang digunakan penyair untuk menciptakan kesan tertentu, daya bayang dan nilai keindahan. Majas dapat dibatasi untuk mengekspresikan ide melalui bahasa dengan cara yang unik menunjukkan kepribadian penulis (Keraf, 2005:113). Waluyo (1991:84) mengemukakan bahwa jenis majas meliputi: metafora, perbandingan, personifikasi, hiperbola, sinekdoce, dan ironi. Pada puisi Hujan Bulan Juni terdapat majas personifikasi pada bait kedua baris ke 3 dan 4. Pada baris tersebut seakan-akan hujan bulan juni dapat melakukan pekerjaan seperti manusia yaitu menghapus jejak-jejak.

f) Verifikasi
Verifikasi dibagi menjadi 3 elemen yaitu metrum, ritma, dan rima. Menurut Siswanto (2008: 122) mengemukakan bahwa rima adalah persamaan bunyi pada puisi baik diawal maupun diakhir puisi. Menurut Siswanto (2008: 123) metrum dan ritma adalah tinggi dan rendah, panjang dan pendek, keras dan lemahnya bunyi. Dapat disimpulkan bahwa rima adalah pengulangan bunyi-bunyi dalam sebuah puisi sedangkan metrum dan ritma adalah nada-nada pada puisi yang diserasikan dengan suasana. Pada puisi Hujan Bulan Juni didominasi dengan vokal a-i-u yang membawa pembaca  pada suasana sendu namun menyiratkan ketegaran.

D. Puisi
Hujan Bulan Juni
Karya : Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu dijalan itu

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun