1. Pengertian Puisi
Ada beberapa definisi puisi, banyak yang dipaparkan memiliki pemahaman yang berbeda. Berikut ini disajikan beberapa definisi puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam karya sastra yang bahasanya dihubungkan oleh rima dan susunan bait dan larik. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan, pengalaman, dan kesan pengarangnya lalu dituangkan dalam tulisan menggunakan bahasa yang baik untuk berirama dan enak dibaca. Menurut Wahyuni (2014 ; 12) mengemukakan bahwa puisi merupakan salah satu dari karya sastra dengan kata-kata indah dan makna yang dalam, diakui termasuk dalam kategori sastra tertua dibandingkan dengan karya satra lainnya.
Menurut Pradopo (2012 : 7) Ini mengungkapkan bahwa pikiran yang diungkapkan dalam puisi membangkitkan emosi dan meningkatkan imajinasi ritmis panca indera. Semua itu merupakan yang terpenting dan diekspresikan dengan cara yang menarik serta mengesankan. Menurut Aminuddin (2009: 34) Kata puisi berasal dari bahasa Yunani pocima yang berarti membuat atau poesis yang berarti membuat. Puisi didefinisikan sebagai membuat dan membuat, karena melalui puisi, seseorang pada dasarnya menciptakan dunianya sendiri, yang dapat berisi informasi atau gambar tentang situasi tertentu, baik secara fisik maupun spiritual. Aminuddin (2009:134) mengemukakan bahwa "puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media untuk menimbulkan halusinasi dan imajinasi".
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan mengekspresikan perasaan dari pengalaman penulis dengan menggunakan kata-kata yang indah bersifat imajinatif dan bermakna.
C. Struktur Pembentuk Puisi
Menurut Waluyo (1995 :26-28) mengemukakan bahwa puisi diciptakan oleh dua unsur yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin terdiri atas tema, 2 nada, perasaan, dan amanat; sedangkan struktur fisik terdiri atas diksi,6pengimajian, kata konkret, majas, verifikasi, dan9tipografi. Menurut Siswanto (2008:113) menerangkan bahwa struktur fisik puisi meliputi perwajahan puisi, diksi, pengimajian, kata konkret, majas dan verifikasi. Sedangkan menurut I.A Richar (Siswanto, 2008:124) struktur batin puisi meliputi tema; makna (sense), rasa (feeling), nada (tone), dan amanat.
Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa puisi memiliki unsur yang utama dalam pembentukakannya. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan. Unsur yang membentuk puisi diantaranya struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin meliputi (1) tema, (2) rasa (feeling), (3) nada (tone), (4) amanat. Sedangkan struktur fisik meliputi (1) tipografi, (2) diksi, (3) pengimajian, (4) kata konkret, (5) majas, dan (6) verifikasi. Berikut penjelasannya.
1. Struktur Batin Puisi
a) Tema
Setiap jenis karya sastra selalu memiliki tema begitu pula puisi. Tema adalah ide atau gaagasan yang disampaikan penulis. Menurut Waluyo (2005:17) tema adalah gagasan utama si penulis yang dikemukakan dalam puisinya bersifat konkret, objektif, dan memiliki kiasan yang diambil dari konotasinya. Tema1dalam puisi Hujan Bulan Juni2ialah cinta yang tidak terungkapkan kepada5seorang. Terlihat pada bait ke 1.
b) Rasa (Feeling)