Mohon tunggu...
Fuad Hasan
Fuad Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Komentator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Tanpa Pelangi

3 Mei 2012   05:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:48 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rasa cintanya yang besar pada sang ayah juga yang akhirnya membuat dia memutuskan untuk membunuh sang ayah. Ketika anjuran untuk segera bertobat tidak lagi dihiraukan, ketika dalil-dalil kitab suci hanya dibalas teriakan "kurang ajar" maka hanya dengan membunuh ayahnya dia dapat menyelamatkan sang ayah dari dosa yang lebih besar tanpa perlu membuat orang lain tau apa dosa ayahnya.

Sekarang di sinilah dia, di balik jeruji, menanti pelangi yang entah kenapa tak juga tiba setelah hujan reda, di cap berdosa karena menyelamatkan sang ayah dari dosa.

- Selesai -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun