Pergerakkan lempeng bumi ini di luar prediksi para pakar geologi dunia. Gempa terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 07.55 WIB, 26 Desember 2004.
Gempa berkekuatan 8,9 SR dengan kedalaman 30 km. Gempa ini digolongkan gempa dangkal.Â
Gempa yang disertai Tsunami inilah yang meluluhlantakkan Bumi Aceh, Nias dan pesisir lainnya.
Selain memporak-porandakan Aceh dan Nias, efek gelombang tsunami juga menerjang ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, Singapura, India bahkan sampai ke Afrika Timur.
Adapun korban sekitar 220 ribu jiwa, belum termasuk yang hilang. Kerugian material mencapai trilyunan rupiah.
Sarana dan prasarana lumpuh total. Boleh dikatakan Aceh menjadi kawasan mati pasca gempa dan tsunami.
Warga yang selamat tidak bisa berbuat banyak selain survival dan mencari anggota keluarga baik yang selamat maupun yang meninggal.Â
Sekian hari mereka bertahan hidup sampai bantuan datang. Mereka menjauh sementara dari bibir pantai. Kebanyakan bertahan di pedalaman dan perbukitan.
Untuk survival, mereka memakan umbi-umbian dan buah kelapa yang tersebar sepanjang pesisir Aceh.
Sekilas sebelum kejadian (Padang)