Beruntung cuaca sore itu mulai cerah. Matahari mulai kelihatan.
Sampailah di Dermaga Panton yang namanya familiar di kalangan warga setempat. Dermaganya tidak besar dan diperuntukkan bagi kapal-kapal /bagan nelayan yang berukuran kecil menengah.
Posisi dermaga ini tidak jauh dari muara sungai dengan laut. Masih banyak hutan bakau diseputaran alur sungai yang berkedalaman sekitar 5-10 meter. Belum ada model atraksi wisata sepeti banana boat, bebek air, maupun home stay tempat penginapan.
Hal itu saya coba bincang-bincang dengan salah satu crew kapal di sana dan memang sudah ada dulu rencana demikian di kawasan ini.
"Rencana itu memang sudah ada dari dulu, Bang. Tapi belum juga sampai sekarang", ujar crew kapal dengan logat melayu yang kental sambil mengawasi karung-karung yang berisi kerang /kepah.
Cukup ramai suasana sore di dermaga tersebut. Kebanyakan kaum muda-mudi yang mengisi waktu liburannya. Ditambah lagi dengan rombongan kami yang cukup banyak.
Setelah berembuk siapa saja yang ikut, maka ada sekitar 18 orang yang ikut (8 dewasa dan 10 anak-anak). Selebihnya yang tidak ikut menunggu di dermaga.
Awalnya yang mau ikut itu hanya  5 orang saja. Lalu saya coba meyakinkan peserta lain bahwa tidak perlu takut dan gamang saat di kapal. Cukup duduk santai dan tenang sudah aman. Lagian sore itu cuaca cerah dan angin pun bertiup tidak terlalu kencang.
Lalu saya ceritakan sedikit pengalaman saya yang pernah memancing di kapal seperti ini ditengah laut sewaktu di Padang. Ada juga perempuan dan anak-anak yang ikut.
Cukup lama juga meyakinkan. Setelah diberi penjelasan dari saya, 20 menit kemudian barulah banyak yang mau ikut. Â