Ternyata, lagi-lagi ibu memberi perhatiannya lagi. Ibu nampaknya sadar dan paham sekali akan kebutuhan anak bungsunya.
Ketika itu ibu sudah memasuki masa pensiun tahun 1992. Saat itu saya sudah duduk di bangku kelas dua SMA. Masih ingat, menjelang beberapa bulan akhir tahun tiba-tiba saya diajak oleh abang ipar pergi ke toko perlengkapan kemping.
Bukan main gembiranya saya saat itu. Sudah terbayang nanti menjelang akhir tahun dan libur semester sekolah bisa pergi mendaki.
Sesampai di toko, saya disuruh memilih beberapa alat dan perlengkapan kemping. Anggaran ketika itu dialokasikan sekitar 100 ribu rupiah. Suatu nilai yang besar sekali ketika itu.
Maka saya memilih tas carrier ukuran 50 liter, sepatu dan baju flannel. Klop sudah atas kekurangan yang selama ini menggayuti pikiran saya selama ini.
Lalu saya berjanji, akan lebih serius lagi belajar dan tidak malas lagi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Jadilah saya sebagai anak yang beruntung sekali di dunia kala itu. Punya ibu ternyata paham betul dengan perkembangan usia anaknya.
Hingga sampai sekarang (setelah dewasa dan menikah), tas carrier itu masih ada, begitu juga alat masaknya.
=======