Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Freelancer - biasalah

Hanya akan menulis jika ingin. Lebih sering resah karena mendapati ukuran celana dan bajunya bertambah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Mudah dan Aman Membuang Sisa Tusuk Sate

10 April 2021   10:35 Diperbarui: 1 April 2022   19:22 3602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sate ayam madura siram bumbu kacang, irisan bawang merah, dan jeruk nipis. (SHUTTERSTOCK/OEN MICHAEL via KOMPAS.COM)

Sate adalah salah satu dari sekian banyak makanan khas Indonesia yang enak dan mudah didapat.

Sate pada umumnya disajikan dengan cara memotong daging menjadi kecil dan ditusuk menggunakan batang kayu.

Jenis sate yang terdapat di Indonesia sendiri pun sangat beragam, mulai dari sate ayam, kambing, kelinci, kuda, hingga sate taichan.

Bumbu yang digunakan dalam satu porsi sate juga beragam, umumnya ada bumbu kacang, bumbu kecap, dan sambal.

Ngomong-ngomong soal sate, saya kepinginan sekali makan sate sebelum puasa yang akan mulai minggu depan. Biasanya kita mengenal sate ayam itu hanya sate ayam khas madura, kan? 

Tapi, saat saya masih jadi mahasiswa rantau dan berkesempatan main ke Ponorogo, saya diajak menyicipi sate khas Ponorogo ini.

Walau sama-sama sate ayam, terdapat perbedaan yang lumayan mencolok antara sate ayam khas Madura dan Ponorogo ini. Perbedaan pertama itu terlihat dari cara memotong daging ayamnya.

Pada sate ayam khas Madura daging ayam biasanya dipotong dadu dan di antara tusukan daging itu disisipi kulit dan gajih, sementara pada sate khas Ponorogo umumnya daging ayam dipotong tipis dan memanjang menyerupai fillet dan biasanya dalam satu tusuk sate Ponorogo tak ada gajih tapi tetap ada kulit.

Perbedaan kedua itu terlihat dari sausnya. Jika bumbu kacang yang digunakan pada sate khas Madura itu biasanya dibuat dari campuran kacang, kemiri, dan petis sebagai ciri utama, sedangkan pada saus sate khas Ponorogo tidak menggunakan petis.

Nah biasanya ketika kita selesai memakan sate kita akan menyisakan sampah yang berbahaya bagi orang lain jika kita tak benar dalam membuangnya, yaitu tusuk sate.

Beberapa tahun lalu, ada seorang petugas sampah yang diberitakan tewas karena tak sengaja menginjak tusuk sate ketika bertugas.

Ternyata, sisa sampah tusuk sate bisa membawa bakteri yang menyebabkan tetanus jika melukai salah satu bagian tubuh manusia dan tidak segera dibersihkan serta diobati.

Bakteri penyebab tetanus yang masuk ke dalam luka yang tak segera dibersihkan dan diobati akan menyebabkan infeksi pada luka dan bisa berujung menyerang sisten saraf manusia.

Dikutip dari laman halodoc.com, bakteri Clostridium tetani adalah bakteri yang menyebabkan tetanus. Bakteri tersebut jika masuk ke dalam tubuh akan berkembang biak dan melepas neurotoksin atau racun yang menyerang sistem saraf.

Jadi, begitu bahayanya sampah sisa tusuk sate yang dibuang sembarangan tanpa ada perlakuan khusus.

Oleh karena itu, saya ingin berbagi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuang tusuk sate dengan aman dan mudah agar tidak membahayakan orang lain.

Baca juga: Pandangan Anak Tunggal: Berdiskusi Sebelum Hamil tentang Jumlah Anak Itu Penting!

1. Membalut ujung tusuk sate dengan berlapis tisu

Membalut tusuk sate dengan beberapa lembar tisu. Sumber: tangkapan layar dari akun instagram/@bapak2id
Membalut tusuk sate dengan beberapa lembar tisu. Sumber: tangkapan layar dari akun instagram/@bapak2id
Baru-baru ini Pak James di akun instagram @bapak2id membagikan cara membuang tusuk sate agar tidak membahayakan orang lain.

Caranya adalah membalut ujung tusuk sate dengan beberapa lembar tisu dan mengikatnya menggunakan karet agar tidak lepas.

Cara ini akan ampuh untuk menghindari risiko terluka karena terkena tusuk sate jika tidak sengaja terinjak.

Selain tisu, bahan lain yang bisa digunakan adalah kain bekas. Jika kita membeli sate dan dimakan di rumah, kita bisa memanfaatkan kain bekas tak terpakai untuk membalut ujung tusuk sate sebelum kita membuangnya.

2. Mematahkan tusuk sate menjadi beberapa bagian

Cara berikutnya adalah dengan mematahkan tusuk sate menjadi beberapa bagian. Cara ini adalah cara yang biasa saya lakukan ketika hendak membuang tusuk sate.

Biasanya saya akan mematahkan tusuk sate menjadi beberapa bagian. Ujung tusuk sate biasanya saya potong dan saya kumpulkan di tisu lalu saya ikat kemudian baru saya buang ke tempat sampah.

Cara ini lumayan ampuh untuk membuang tusuk sate agar tidak membahayakan. Selain tidak membahayakan orang lain, tusuk sate yang telah dipotong atau dipatahkan menjadi beberap bagian tak akan bisa digunakan lagi.

Baca juga: Pernah Kandas Menjalani LDR, Ternyata Ini Kuncinya!

3. Kumpulkan ke dalam botol bekas air mineral

Berikutnya tusuk sate bisa dikumpulkan di satu wadah atau botol bekas air mineral.

Sebelum dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral ada baiknya tusuk sate dipotong atau paling tidak ujung tusuknya dibuat setumpul mungkin.

Cara ini menurut sebagian orang bisa sekaligus mencegah penggunaan plastik sekali pakai yang bisa merusak lingkungan.

Mengumpulkan tusuk sate ke dalam botol bekas air mineral hingga penuh dibutuhkan waktu yang lama karena tak setiap hari juga kita mengonsumsi sate.

Ketika botolnya sudah terisi penuh, baru bisa dibuang ke tempat pembuangan sampah.

4. Ditanam ke tanah

Cara selanjutnya adalah dengan menanam tusuk sate di pot tanaman.

Cara ini sekaligus juga ampuh mencegah tanaman di dalam pot rusak akibat tikus, kucing, atau hewan lain.

Selain mencegah kerusakan tanaman, menanam tusuk sate di tanah atau di lubang biopori dan membiarkannya terurai alami dengan tanah bisa menjadi pupuk alami untuk tanaman di sekitarnya.

Selain ditanam dan dibiarkan terurai alami, bisa juga dibakar terlebih dahulu lalu abu dari hasil pembakarannya baru ditabur di tanah sebagai pupuk.

5. Mendaur ulang tusuk sate menjadi kerajinan tangan

Salah satu bentuk kerajinan bingkai cermin dari tusuk sate. Sumber: Instagram/@nilayyland via diadona.id
Salah satu bentuk kerajinan bingkai cermin dari tusuk sate. Sumber: Instagram/@nilayyland via diadona.id
Bagi kalian yang memiliki jiwa kreativitas yang tinggi, kalian bisa memanfaatkan sisa tusuk sate ini untuk dijadikan suatu kerajinan tangan yang memiliki nilai estetik sekaligus ekonomi.

Jika sisa tusuk sate ini dijadikan suatu bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, ini bisa menjadi alternatif penghasilan juga sebagai bentuk pelampiasan hobi.

---

Nah, itu tadi beberapa cara yang mudah dan aman yang bisa kalian lakukan dalam membuang sisa tusuk sate agar tak membahayakan orang lain.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun