Menurut tirto.id, Ari Wibowo dalam tesis berjudul “Implementasi Kebijakan Pelarangan Buku Era Reformasi di Indonesia” (2014) menyebutkan, politik pada awal kemunculannya merupakan sebuah usaha untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Plato dan Aristotles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life.
Wikipedia mengatakan, politik berasal dari bahasa Yunani yakni politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara, adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Andrey Heywood menjelaskan, pengertian politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.
Apa itu Identitas?
Kata ‘identitas’ dari bahasa inggris ‘identity’ yang berarti jati diri, ciri-ciri dan tanda-tanda yang menempel langsung pada seseorang.Wikipedia menuliskan, Identitas menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap.
Pada dasarnya, identitas itu disematkan untuk menjawab pertanyaan, seperti: ‘Siapa saya?’, ‘Apa yang ada pada diri saya?’ atau lebih tepat identitas berbicara tentang jati diri seseorang. KBBI menjelaskan, identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri. Contoh: jati diri pencuri itu sudah diketahui oleh pihak keamanan; yaitu pencuri itu bercirikan badan besar, kulit berwarna terang, rambut lurus, badan kekar, rambut pirang dan lainnya.
Apa itu Politik Identitas?
Frasa politik identitas terdiri dari dua kata yaitu ‘politik dan identitas’, yang disatukan menjadi satu ikatan; tentunya memiliki pengertian yang luas atau umum. Politik identitas adalah sebuah sarana yang digunakan oleh orang-orang atau kelompok tertentu dengan cara menggunakan unsur suku, agama, ras maupun golongan untuk memperebutkan sebuah kekuasaan (power) atau memperbutkan apa yang diinginkannya. Istilah politik identitas itu muncul sejak tahun 1970-an. Disitu politik identitas dijadikan sebagai bagian dari salah satu wacana untuk menggerakan politik pengakuan.
Mengutip dari laman Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Dr M Arskal Salim GP menyebutkan politik identitas dalam bidang Ilmu Sosial dan Humaniora dimaknai sebagai kendaraan yang membawa aspirasi, tuntutan kepentingan politik, dan ideologi politik. Politik identitas menggerakkan aksi-aksi untuk meraih tujuan politik tertentu.
Ini mengkapitalisasi ras, suku bangsa, bahasa, adat, gender maupun agama. Umumnya, politik identitas dimanfaatkan oleh kelompok minoritas maupun arjinal dalam upaya melawan ketidakadilan attau ketimpangan sistem.
Wikipedia.org mengatakan, Politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.