Aturan pengalaman imersif. Jurnalisme multimedia pada dasarnya harus menampilkan sesuatu yang baru, membawa pembaca ke "suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi".Â
Penilaian jurnalistik yang baik tetap diperlukan. Wartawan menyediakan organisasi dan ketertiban, tetapi terlalu banyak dari keduanya memaksakan pandangan wartawan tentang realitas. Membuka cerita untuk interpretasi yang lebih luas menunjukkan hilangnya kendali yang mengganggu beberapa pengamat (termasuk beberapa pendidik jurnalisme dan juga beberapa jurnalis). Keputusan tentang apa yang disertakan dan apa yang ditinggalkan masih menjadi milik produser proyek.
Jadi, haruskah kita terus menggunakan istilah jurnalisme multimedia?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H