"Jangan...tunggu...biarkan saya menyadarkannya...dia masih hidup."
Putri tak melepaskan genggaman tangannya dari Damar, karena dia menyadari ada gerakan lemah dari tangan Damar. Gerakan itu makin lama makin kuat dan sering.
"Dia bergerak...lihat tangannya bergerak," Putri menunjuk ke tangan Damar.
Sontak orangtua Damar, dokter dan perawat memperhatikan tangan Damar, kemudian terlihat Damar sudah membuka matanya perlahan lalu bertanya dengan suara lemah
"Bu, aku ada di mana ini?"
"Damar, akhirnya kamu bangun, untung saja Putri bisa menyadarkan kamu," ujar ibunya dengan gembira bercampur lega.
Bapaknya langsung memeluk Damar
"Syukurlah Damar, akhirnya kamu sadar juga."
Damar melihat ke arah Putri lalu tersenyum lemah menyapanya
"Hei, kita ketemu lagi di alam nyata. Kemarin pertemuan kita rasanya seperti mimpi saja."
"Bapak, Ibu, aku terbangun karena mendengar suara dia. Suaranya sudah sering kudengar dalam mimpiku," ungkap Damar.