Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Antara Dua Dimensi (Bab 5)

2 Agustus 2024   23:52 Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ah...kalian sudah saatnya kembali, bukan di sini tempat kalian."

"Itu pria bercahaya penjaga tempat ini," bisik pemuda itu.

Putri menoleh, di sampingnya berdiri satu sosok pria yang tampan, wajahnya bercahaya, berpakaian serba putih dengan jubah panjang.  Suaranya yang indah begitu menenangkan seperti alunan doa yang menentramkan hati,  sehingga membuat mereka ingin mendengar pria itu berbicara lagi. Tiba-tiba datang sepasang pria dan wanita yang berpakaian lusuh dengan wajah menyeramkan tidak seperti manusia pada umumnya berjalan sempoyongan memasuki gua. Tubuhnya memang manusia namun wajahnya perpaduan antara wajah manusia dan babi.

Putri menjerit ketakutan dan reflek bersembunyi di balik punggung pemuda itu.

"Aaaargh, siapa dia... kenapa dia bisa ada di sini?!"

"Tenang saja dia tidak mengganggu cuma numpang lewat," pria bercahaya itu berusaha menenangkan  Putri dengan suaranya yang menyejukan hati.

"Siapa mereka...wajahnya mengerikan sekali? Kenapa mereka masuk ke gua itu?" tanya Putri lagi.

"Mereka adalah pelaku pesugihan babi ngepet, gua gelap itu adalah jalannya. Mereka akan abadi selamanya berada di dalam neraka jahanam."

Putri mulai panik, dia kuatir akan terjebak di situ selamanya.

"Tolong keluarkan kami dari sini!"

Pria itu tersenyum lalu berkata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun