Mohon tunggu...
frenti kharisma sari
frenti kharisma sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

7 November 2022   19:06 Diperbarui: 7 November 2022   19:18 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN MELIPAT PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK ALMUBAROK SEMPU BANYUWANGI

Oleh Frenti Kharisma Sari

 1.      Latar Belakang 

Menurut Permen Diknas No.58 Tahun 2009 perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun sebagai berikut: 1) Membuat garis vertikal,horizontal, lengkung kiri/kanan,miring kiri/kanan, dan lingkaran, 2) Menjiplak bentuk, 3) Mengkoordinasikan mata dantangan untuk melakukangerakan yang rumit, 4) Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media, 5) Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media. Untuk meningkatkan motorik halus pada anak tentunya guru harus merencanakan kegiatan pembelajaran dengan merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Peranan guru sangat dibutuhkan dalam membantu tumbuh kembang anak, karena pada masa usia dini pembelajaran pada anak melalui kegiatan bermain, cara belajar sambil bermain inilah dapat disiasati oleh guru untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangan pada anak khususnya motorik halus. Berkaitan dengan hal tersebut agar perkembangan motorik halus pada anak usia4-5 tahun dapat tercapai sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang diharapkan, dalam kegiatan pembelajaran guru dapat menggunakan media. serta saluran untuk menyampaikan pesan mau yang biasanya digunakan dalam meningkatkan motorik halus yakni dengan menggunakan media kertas ataupun kain, dalam kegiatan beberapa media digunakan dapat dilipat sesuai dengan kebutuhan, selain itu media yang digunakan hendaknya banyak terdapat dilingkungan sekitar anak.

.Selanjutnya perencanaan yang telah dibuat tentunya dapat dilaksanakan secara sistematika dalam pelaksanaan, guru dapat menghubungkan materi pembelajaran antara tema dan kegiatan melipat kertas ataupun kain.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melibatkan anak secara aktif dalam menggunakan otot-otot kecil seperti tangan. Namun kenyataan di TK ALMUBROK sempu Kabupaten Bnayuwangi kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun belum berkembang dengan baik seperti anak belum dapat mengkoordinasikan mata dantangan untuk melakukangerakan melipat kertas, hal ini dikarenakan anak masih kaku menggunakan, anak belum dapat melakukan gerakan manipulatifuntuk menghasilkan suatubentuk lipatan dengan menggunakan media, hal ini dikarenakan anak belum dapat mengembangkan ide dan menuangkannya dalam bentuk lipatan, anak belum dapat mengekspresikan diri dengan berkarya seni melipat menggunakan media, hal ini dikarenakan anak masih terpaku pada contoh yang diberikan guru, dari 15 anak hanya 6 anak atau 40% saja yang dapat melipat dengan baik. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti upaya yang dilakukan guru terhadap peningkatan keterampilan motorik halus melalui pembelajaran melipat pada anak usia 4-5 tahun di TK ALMUBAROK SEMPU Kabupaten  Banyuwangi. Motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot kecil seperti gerakan jari dan tangan. 

Perkembangan motorik halus menurut Hurlock (dalam Soetjiningsih, 1995: 17 )Merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan lingkungan oleh otot-otot kecil tetapi diperlukan P 3 koordinasi yang cepat. Lebih lanjut menurut Soetjiningsih, (1995:25) menyatakan bahwa: Motorik halus adalah kemampuan seseorang anak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian gerak dan memusatkan perhatian semakin muda anak, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berkonsentrasi pada kegiatan yang berkaitan dengan pekembangan motorik halus. Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik.Perkembangan anak berkaitan erat dengan kondisi fisik dan intelektualanak.

Faktor gizi, pola pengasuhan dan lingkungan ikut berperan dan mendukungnya.Hurlock(1998: 151-153) menegaskan bahwa prinsipprinsipperkembangan motorik anak di antaranya: 1) Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dansyaraf, 2) Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang, 3) Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan, 4) Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik, 5) Perbedaan individu dalam perkembangan motorik. Kartini Kartono(1995 : 21) menyebutkan bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi perkembangan motorik halus pada anak adalah sebagai berikut: 1) Faktor hereditas (warisan sejak lahir atau bawaan), 2) Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikankematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi psikis. 3) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan,kemampuan, punyai emosi serta mempunyai usaha untukmembangun diri sendiri.

Dari uraian di atas, dapat jelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi motorik halus pada anak ialah faktor hereditas, faktor lingkungan, faktor aktivitas anak, dalam hal ini penulis akan menggunakan faktor aktivitas anak dalam meningkatkan perkembangan kognitif dengan kegiatan melipat. Aktivitas yang dilakukan anak dengan menggunakan motorik halusnya tangan dan jari untuk melipat media yang disediakan. Melipat merupakan suatu kegiatan membentuk media kain atau kertas menjadi bentuk yang diinginkan. 

Menurut Maya Hirai (2012), Kegiatan melipat adalah kegiatan melatih motorik halus, melatih jari-jari halus dan dapat memberi stimulasi positif bagi perkembangan otak anak pada masa perkembangannya. Melipat untuk anak-anak merupakan bentuk aktivitas yang sangat menyenangkan.Keberhasilan melipat terpancar dalam ekspresi anak saat mampu menyelesaikan lipatannya.Tidak hanya rasa senang yang didapatkan dari kegiatan melipat namun juga penyaluran kreativitas dan imajinasi anak, dan yang terpenting adalah keterampilan dalam mengontrol dan melatih motorik halus.Belajar untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam mengikuti langkah-langkah pembuatan suatu model lipatan adalah bentuk belajar sambil bermain. Semua hal tersebut diatas sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan anak memasuki usia sekolah.

2.      METODE 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun