Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aborsi dalam Ajaran Gereja Katolik

3 November 2018   23:16 Diperbarui: 4 November 2018   21:27 3439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umur menjadi pertimbangan seseorang wanita memilih abortus. Apalagi untuk calon ibu yang merasa masih terlalu muda secara emosional, fisik belum matang, tingkat pendidikan rendah dan masih terlalu tergantung pada orang lain masalah umur yang terlalu tua untuk mengandungpun menjadi penyebab abortus

  • Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

Jarak kehamilan yang terlalu rapat menjadi alasan abortus, karena jika tidak dilakukan abortus akan menyebabkan pertumbuhan janin kurang baik, bahkan menimbulkan pendarahan hal itu disebabkan karena keadaan rahim yang belum pulih benar

  • Paritas ibu

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup (anak) yang dimiliki wanita. Resiko paritas tinggi, banyak wanita melakukan abortus.

  • Riwayat kehamilan yang lalu

Wanita yang sebelumnya pernah abortus, kemungkinan besar akan dilakukan abortus lagi. penyebabnya yang lainnya masih banyak, seperti calon ibu yang memiliki penyakit berat hingga takut bila ia melahirkan anaknya, anaknya akan tertular penyakit pula, ada juga masalah ekonomi banyak anak banyak pengeluaran dan lain sebagainya.

II. Aborsi dalam Kitab Suci

2.1 Perjanjian Lama

Dasar-dasar biblis Perjanjian Lama yang dapat dipakai untuk menolak suatu tindakan Aborsi:

Dalam kitab suci Perjanjian Lama tidak kita temukan kata aborsi yang sekiranya bisa dipakai sebagai acuan harafiah dalam menolak tindakan aborsi. Namun demikian hal ini bukan berarti tak ada dasar biblis yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menolak tindakan aborsi. Ada beberapa kutipan prinsipiil dalam Perjanjian Lama yang dapat dijadikan acuan dalam menolak tindakan aborsi, antara lain:

  • Status Manusia sejak kandungan ibu.
  • Kitab suci menggambarkan tentang status manusia sejak kejadiannya dalam kandungan ibu. Penulis Perjanjian Lama sadar bahwa Allah adalah pencipta kehidupan manusia dan dunia. Penciptaan itu sudah dimulai sejak dari dalam kandungan. Bahkan lebih jauh diungkapkan bahwa Allah sendiri telah merancangkan kehidupan manusia itu sejak adanya dalam kandungan. Hal ini berarti bahwa kehidupan manusia telah dimulai sejak dalam kandungan, bukan ketika manusia dilahirkan dan ada di dunia. Untuk hal ini ada beberapa kutipan Perjanjian Lama yang dapat dijadikan dasar untuk menolak aborsi yakni sebagai berikut:

Yes 44:2: "Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau..."

Ayb 31: 15: "Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?"

Yes 49, 1,5: "....Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.... Maka sekarang firman Tuhan, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun