Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Adalah Aku yang Berkarakter

12 Januari 2017   22:22 Diperbarui: 12 Januari 2017   22:24 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Percaya Diri

Percaya diri adalah kunci untuk mencapai sebuah kesuksesan. Percaya diri mengandaikan kemauan yang kuat dan kemauan yang tulus. Jika hanya dengan kemauan yang kuat, kita bisa meremehkan yang lain, akhirnya rasa percaya diri mengambil suatu bentuk baru yakni merasa angkuh atau sombong. Maka sertakanlah juga kemauan yang tulus, agar dengan segala keberhasilan yang diperoleh menjadikan rasa percaya diri sebagai milik pribadi tanpa merugikan pihak lain sambil juga menyenangkan pihak lain. Percaya diri yang disertai dengan kemauan yang tulus akan mengundang sesama untuk turut bergembira dan menjadikan keberhasilan kita sebagai suatu kegembiraan bersama.

Dengan demikian, berkarakter berarti tanamkanlah rasa percaya dalam melakukan sesuatu disertai dengan kemauan yang kuat dan kemauan yang tulus.

Ketaatan

Mungkin kita pernah mendengar adaya ungkapan taat buta.Ungkapan ini biasanya dilontarkan ketika kita taat tanpa mengetahui apa alasan untuk taat. Walaupun demikian, kita diingatkan bahwa ketaatan itu tidak buta. Ketaatan memiliki mata, ketaatan memiliki pohon dan ketaatan memiliki buah. Mata dari ketaatan adalah kasih, pohon dari ketaatan adalah kebebasan karena itu ketaatan adalah buah yang matang dari kebebasan dan buah dari ketaatan adalah keihklasan atau ketulusan.

Dengan demikian, berkarakter berarti taat karena bebas, taat demi kasih dan taat untuk menunjukkan keikhlasan.

 

Disiplin

Disiplin mengandaikan adanya komitmen pribadi. Hanya orang-orang berkomitmenlah yang akan mampu melakukan sikap disiplin sebagai buah yang matang dari kebebasan. Disiplin tidak hanya sekedar berarti hadir tepat pada waktunya, karena bisa saja hadir tepat waktu bukan untuk disiplin tetapi untuk menghindari supaya jangan dimarahi. Disiplin harus datang dari kesadaran yang tulus, sehingga kemudian kemandirian menjadi miliki pribadi yang berdisiplin. Walaupun untuk menegaskan disiplin tetapkan diperlukan adanya format pembinaan.

Dengan demikian, berkarakter berarti mampu hidup disiplin bukan karena takut, bukan untuk mencari popularitas diri, bukan untuk mencari muka dengan pemimpin melainkan berkarakter berarti mampu mandiri dan bebas menhidupi aturan yang dijabarkan dalam setiap waktu dan setiap kegiatan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun