Penting untuk diingat bahwa dampak negatif tidak selalu terjadi pada setiap individu, dan dampak tersebut dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana seseorang menggunakan gadget, jenis kontennya, dan kebutuhan individual. Mengelola penggunaan gadget dengan bijak dan menyadari dampak emosionalnya dapat membantu meminimalkan risiko dampak negatif tersebut.
Upaya peminimalisiran penggunaan gawai terhadap perkembangan emosional Gen-Z.
Perkembangan emosi dan sosial anak usia sekolah memainkan peran krusial dalam membentuk individu yang matang secara emosional, dilengkapi dengan keterampilan sosial yang baik untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut karena pada periode sekarang, anak-anak mulai mengidentifikasi dan mengenali berbagai emosi, dan semakin mereka tumbuh, semakin mampu mereka memahami dan menafsirkan emosi saat berinteraksi dengan orang lain. Meskipun demikian, anak-anak mungkin belum sepenuhnya menyadari cara merasakan dan menginterpretasikan emosi tersebut. Oleh karena itu, mengajarkan anak-anak untuk menerima dan memahami perasaan mereka dapat membimbing mereka menuju perilaku yang tepat.
Pada tahap otonomi rasa malu atau ragu-ragu, anak-anak belajar mengendalikan diri tetapi mungkin masih dipengaruhi oleh pengaruh orang lain. Sedangkan pada tahap inisiatif rasa bersalah, anak-anak mulai memiliki tujuan dan keinginan untuk melakukan tindakan (Hapsari, n.d.). Oleh karena itu, di usia sekarang, anak-anak perlu memiliki banyak kesempatan untuk bertindak mandiri, dan peran orang tua sangat penting dalam membantu mereka membangun rasa percaya diri dan emosi positif.
Orang tua dapat memperkuat emosi positif melalui interaksi langsung dengan anak-anak. Terutama, seorang ibu memiliki peran utama sebagai pengasuh dan pelindung anak-anaknya. Interaksi positif dan keintiman yang dibangun oleh seorang ibu dapat merangsang emosi positif pada anak-anak, menciptakan rasa keamanan dan keandalan. Sebaliknya, jika komunikasi antara orang tua dan anak tidak baik dan lebih banyak memunculkan emosi negatif, hal tersebut dapat memengaruhi perkembangan emosi negatif anak (Surono, 2022).
Orang tua dan anak hidup dalam generasi yang berbeda, dan oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap mengikuti perkembangan zaman agar dapat memahami dan mengawasi anak-anak mereka terutama terkait aspek negatif penggunaan gawai. Di era sekarang, kepemilikan gawai telah menjadi hal yang umum. Meskipun memiliki berbagai manfaat, namun gawai juga membawa dampak negatif yang signifikan jika tidak digunakan dengan bijak (Meireza, 2021).
PENUTUP
Kesimpulan dari artikel ini bahwa pengaruh gawai terhadap perkembangan emosional Gen-Z. Gawai merupakan suatu alat komunikasi atau sebagai alat teknologi multifungsi dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada perkembangan emosional Gen-Z apabila gawai digunakan sebagai alat untuk melakukan suatu tindakan cyber bulliying dan gawai digunakan hanya untuk bermain game yang berlebihan. Gawai dapat menjadi pengaruh positif terhadap perkembangan emosional Gen-Z apabila gawai dijadikan sebagai media pembelajaran dan gawai digunakan dengan sebaik mungkin.
Gen-Z dapat melakukan penggunaan gawai secara baik dengan cara meningkatkan pemikiran secara luas supaya tidak mudah dipengaruhi oleh suatu gawai. Orang tua juga dapat melakukan pencegahan apabila putra atau putrinya berlebihan dalam bermain gawai. Gen-Z sering bermain gawai terdapat dampak negatif apabila mental Gen-Z tidak kuat.
Salah satu dampak kecanduan gawai merupakan gangguan pada perkembangan emosional Gen-Z. Bermain gawai khususnya media sosial dapat menyebabkan kerusakan mental, karena di media sosial banyak yang tidak suka maupun suka. Oleh sebab itu, Gen-Z harus menjaga emosional karena emosi dapat menyebabkan kerugian kepada diri sendiri dan orang lain.
Gawai boleh digunakan sampai kapanpun namun penggunaan terhadap gawai tidak boleh berlebihan karena gawai merupakan suatu teknologi yang multifungsi. Maka, pergunakan gawai dengan baik, jangan sampai gawai menguasai seseorang namun seseoranglah yang harus menguasai gawai secara emosional yang baik.