Mohon tunggu...
Frenky Marresa Novaldy
Frenky Marresa Novaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Saya adalah manusia yang memiliki kepribadian yang tidak di ketahui oleh orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Gawai terhadap Perkembangan Emosional Gen-Z

31 Desember 2023   01:21 Diperbarui: 31 Desember 2023   01:30 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dari perspektif pandangan, Generasi Z cenderung tidak memiliki tingkat komitmen yang tinggi, merasa puas dengan apa yang mereka miliki, dan fokus pada kehidupan sekarang. Berbeda dengan Generasi Baby Boomer yang memiliki ciri pemikiran terpadu dan komunal, Generasi X yang cenderung berorientasi pada diri sendiri dan kepentingan jangka menengah, serta Generasi Y atau milenial yang lebih cenderung egois dan berfokus pada kepentingan jangka pendek. Dalam hal penggunaan teknologi informasi (IT), Generasi Z menggunakan IT secara intuitif karena mereka dibesarkan dalam era teknologi. Sementara itu, Generasi Baby Boomer sangat bergantung pada instruksi dan mungkin hanya menggunakan teknologi atau fitur tertentu pada waktu tertentu. Sebagian besar dari mereka mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan penggunaan IT, meskipun beberapa bersedia mencoba namun mungkin belum sepenuhnya memahami. Dibandingkan dengan Generasi Baby Boomer, Generasi X lebih percaya diri dalam menggunakan IT, sedangkan Generasi Y telah mengintegrasikan IT ke dalam kehidupan sehari-hari mereka (Hastini, 2020).

Pengaruh gawai terhadap perkembangan emosional Gen-Z

Menurut (Wulandari, 2021) Banyak yang belum menyadari bahwa evolusi emosional memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, karena perubahan emosional dapat memengaruhi perilaku anak di masa depan. Proses perkembangan emosi  terjadi pada masa bayi, prasekolah, dan tahapan perkembangan lainnya. Dampak dari perkembangan emosi dapat bersifat positif maupun negatif bagi anak. Salah satu dampak positifnya merupakan bahwa emosi dapat menjadi bentuk komunikasi anak kepada orang lain.

Dengan demikian, pengaruh lain daripada gawai merupakan rasa kurang peduli terhadap waktu luang yang seharusnya digunakan untuk memperluas wawasan atau pemikiran Gen-Z. Namun sayangnya, Gen-Z lebih cenderung malas-malasan dengan gawai yang hanya untuk digunakan sebagai alat komunikasi atau hanya digunakan untuk bermain game. Bukan hanya game yang dapat menyebabkan Gen-Z atau masyarakat yang lain untuk malas namun media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook, ataupun X juga dapat menyebabkan  malas. Ketika bermain game atau membuka sosial media Gen-Z pada umumnya tidak bisa mengatur waktu karena disaat bahagia Gen-Z merasa waktu sangat singkat, namun ketika bermain game dan kalah akan menyebabkan emosi sedih atau marah hal tersebut secara otomatis akan memberhentikan Gen-Z untuk bermain game.

Pada saat pandemi Covid-19 gawai sangat dibutuhkan oleh seluruh masyrakat untuk media pembelajaran secara online. Namun, menurut (Kogoya, 2021) Pendidikan online dapat menimbulkan hambatan bagi peserta didik, yang dapat menyebabkan rasa malas dan kejenuhan. Kurangnya pengawasan langsung dari pembimbing akademik juga dapat mempermudah mereka untuk menggunakan gawai secara tidak tepat. Peserta didik dituntut untuk dapat mengatur diri agar dapat melawan rasa malas, kejenuhan, dan godaan untuk bermain gawai. Gawai tentu saja merupakan tantangan dalam pengembangan kemandirian belajar. Tantangan untuk belajar dan menyelesaikan tugas seringkali dihadapi dengan penundaan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Dampak positif dan negatif gawai terhadap perkembangan emosional Gen-Z.

Menurut (laily, 2021) Penggunaan gawai memiliki dampak positif, terutama dalam aspek kognitif anak yang mampu mengembangkan strategi permainan, mengatur kecepatan bermain, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan, asalkan orang tua dapat mengawasi anak dengan baik saat bermain gadget. Meskipun demikian, perlu pengaturan dalam penggunaan gadget, seperti menjaga jarak antara mata dan gadget, serta memastikan posisi duduk yang benar, karena radiasi yang dipancarkan dapat merusak jaringan syaraf otak anak jika penggunaan gadget terlalu sering.

Penggunaan gadget tidak hanya terbatas pada orang-orang dengan kepentingan tertentu, melainkan juga telah merambah ke anak usia dini. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan gadget pada anak usia dini harus diatur dengan cermat, mempertimbangkan waktu dan fungsinya. Anak usia dini sedang mengalami proses perkembangan yang luar biasa, melibatkan enam aspek perkembangan, seperti kognitif, bahasa, fisik motorik, seni, nilai dan moral agama, serta sosial emosional.

Gawai merupakan suatu teknologi yang ada di era modern sekarang dan gawai merupakan suatu alat yang memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif gawai diantaranya sebagai berikut: 1) Komunikasi Jarak Jauh. Gawai, seperti smartphone dan tablet, memungkinkan anggota keluarga dan teman yang terpisah oleh jarak untuk tetap terhubung selama perayaan Gawai. Video call dan pesan instan memungkinkan mereka untuk merayakan bersama secara virtual. 2) Pembagian Informasi dan Foto. Penggunaan gadget memudahkan pembagian informasi terkait perayaan Gawai, seperti jadwal acara, rencana perayaan, dan berbagi foto dan video kebahagiaan ketika ada acara atau festival. 3) Pendukung Kreativitas. Gawai dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan kreativitas dalam merayakan Gawai. Misalnya, penggunaan kamera pada smartphone untuk mengabadikan momen-momen penting atau aplikasi kreatif untuk membuat ucapan dan video spesial. 4) Akses ke Musik dan Hiburan. Gadget memungkinkan akses mudah ke musik dan hiburan yang dapat memperkaya pengalaman perayaan Gawai. Dengan streaming musik dan platform hiburan digital, masyarakat dapat memilih dan mendengarkan musik dan konten hiburan sesuai selera mereka. 5) Pendidikan tentang Budaya. Gawai dapat menjadi kesempatan untuk menggunakan gadget sebagai alat pendidikan tentang budaya. Penggunaan aplikasi edukatif, video dokumenter, dan sumber daya digital lainnya dapat membantu memahami dan memperkaya pemahaman tentang perayaan Gawai. 6) Pemudahan Persiapan dan Perencanaan. Penggunaan gadget dapat mempermudah persiapan dan perencanaan perayaan Gawai. Aplikasi perencanaan acara, platform pembelian online, dan sumber daya digital lainnya dapat digunakan untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan lancar. 7) Promosi Pariwisata Digital. Masyarakat dapat memanfaatkan gadget untuk mempromosikan perayaan Gawai secara digital, menarik wisatawan yang berminat untuk mengikuti festival tersebut. Media sosial, situs web, dan aplikasi pariwisata dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan acara. Penting untuk diingat bahwa penggunaan gadget selama perayaan Gawai harus seimbang dan mendukung tujuan positif perayaan, yakni memperkaya pengalaman budaya dan sosial masyarakat, bukan menggantikan atau mengurangi makna dari perayaan tersebut.

Disamping hal positif tersebut, banyak juga hal negatif dari gawai, Kecanduan gawai membawa banyak dampak negatif seperti terhambatnya stabilitas emosi remaja, yang mana kecerdasan emosional berperan di dalamnya (Fauziyah, 2023). Ketergantungan pada gadget memiliki dampak negatif pada perkembangan anak dan remaja. Individu yang terjebak dalam kecanduan gadget cenderung terlalu terfokus pada perangkat mereka, mengabaikan interaksi dengan lingkungan sekitar, dan dapat mengakibatkan gangguan pola tidur serta penurunan prestasi belajar (Untari, 2021).

Meskipun gadget memberikan banyak manfaat, penggunaan yang berlebihan atau tidak bijak dapat memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan emosional individu. Beberapa dampak negatif gadget terhadap aspek emosional termasuk: 1)Ketergantungan. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan. Individu mungkin merasa cemas atau gelisah jika tidak dapat mengakses gadget mereka. 2)Isolasi Sosial. Meskipun gadget dapat membantu dalam komunikasi, penggunaan yang berlebihan juga dapat menyebabkan isolasi sosial. Individu mungkin lebih suka berinteraksi dengan perangkat daripada berkomunikasi langsung dengan orang lain. 3) Gangguan Tidur. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme tidur alami. Penggunaan gadget sebelum tidur dapat menyebabkan sulit tidur atau kualitas tidur yang buruk. 4) Stres dan Kecemasan. Penggunaan gadget yang terlalu intens dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Informasi berlebihan, tekanan sosial, dan tuntutan yang tidak realistis dapat menjadi faktor-faktor yang berkontribusi pada kecemasan. 5) Gangguan Perhatian dan Konsentrasi. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi. Hal tersebut dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di berbagai aspek kehidupan. 6) Konflik Interpersonal. Gadget dapat menjadi penyebab konflik dalam hubungan interpersonal. Penggunaan gadget selama interaksi langsung dapat membuat orang merasa diabaikan atau kurang dihargai. 7) Kehilangan Waktu Produktif. Banyak waktu yang dapat dihabiskan untuk kegiatan produktif atau bersosialisasi malah digunakan untuk berselancar di media sosial atau bermain game. 8) Over stimulasi Sensorik. Paparan terus-menerus terhadap stimulus dari gadget, seperti suara, gambar, dan pesan, dapat menyebabkan over stimulasi sensorik dan kelelahan mental. 9) Kurangnya Keterlibatan Sosial Langsung. Gadget sering kali menggantikan keterlibatan sosial langsung. Hal tersebut dapat mengurangi kualitas hubungan sosial dan emosional. 10) Depresi dan Perasaan Tidak Berharga: Pembandingan sosial yang seringkali terjadi di media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak berharga, kurangnya kepercayaan diri, dan bahkan depresi pada beberapa individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun