Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Natal sebagai Teologi Perjalanan Pulang Perantau ke Kampung

8 Desember 2022   01:24 Diperbarui: 8 Desember 2022   01:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natal sebagai Teologi kembalinya perantau ke kampung halaman | Gambar: Pixels

Makna atau teologi Natal bagi kita adalah ajang di mana kita melihat kembali perjalanan kita dari kampung halaman hingga menikmati suka dan duka di negeri asing.

Dalam perjalanan itu, kerap kali kita menemui kesulitan, selain kenikmatan berkat-berkat yang kita dapatkan dari lingkungan kerja, bisnis, dan lain sebagainya.

Layaknya perjalanan keluarga Nazaret dan ketiga Raja tersebut dalam menghadapi tekanan Raja Herodes, karena tampuk pemerintahannya sudah tidak aman lagi.

Pada fase ini, kita boleh bayangkan pengalaman apa saja yang sudah kita dapatkan selama di tanah rantau.

Bila pengalaman itu menyenangkan, kita mensyukurinya.

Namun, bila pengalaman itu menyakitkan, kita pun berhak untuk menangis. Sembari, memikirkan langkah - langkah konkret apa saja yang akan kita perbaiki di episode tahun 2023.

Lebih dari itu, Teologi perjalanan ini mau mengajak kita untuk memikirkan keringat tulang pipi kedua orang tua kita yang berada di kampung halaman tercinta.

Bagi yang memiliki rezeki cukup, bolehlah untuk kembali menemui orang tua kita.

Sebaliknya, bagi yang rezekinya masih belum cukup, cukup saja kita memberi kabar kepada mereka yang berada di kampung.

Toh, mereka (orang tua) maupun sanak famili di kampung tidak menginginkan hal yang lebih dari kita kok.

Mereka hanya butuh informasi, apakah kita di negeri asing bisa makan atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun