Karena menerbitkan buku dengan jalur 'MANDIRI' itu jauh lebih sulit, ketimbang menerbitkan buku di Penerbit Mayor.
Ada pun alasan yang melatarbelakangi pernyataan saya di atas, yakni;
Penerbit Indie atau pun Self Publishing itu mengharuskan kita untuk menyiapkan segala sesuatu dengan baik, mulai dari pendanaan, strategi penjualan, bagaimana menemukan relasi/pelanggan, Marketplace atau pun basis media sosial, dan lain sebagainya.
Sementara, bila kita bekerja sama dengan penerbit yang sudah punya nama, seperti Gramedia dll. Tentunya penulis tidak terlalu pusing memikirkan pemasaran.
Karena umumnya, penerbit mainstream itu punya basis media sosial atau pun marketplace dengan jutaan pengikutnya.
Jadi, penjualan pun semakin mudah.
Tentu saja, pemikiran atau pengalaman saya di atas belum tentu benar adanya. Karena pengalaman setiap Penulis atau pun Sastrawan itu berbeda dan unik.
Biarkan Sastrawan Indie Mati dengan Karyanya
Tak bisa dimungkiri, sub judul di atas, barangkali bagi segelintir orang menafikannya sebagai sesuatu yang 'lebay' atau mengada-ada.
Karena kedengarannya sangat "BOMBASTIS." Namun, sebagai Sastrawan Indie, saya pun harus mewartakannya  kepada dunia kepenulisan tanah air, bahwasannya karya buku dari Indie dan Mayor bagaikan langit dan bumi.