Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sayap-sayap Patah (Kahlil Gibran) dan Kekalahan Inggris

14 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 14 Juli 2021   01:05 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi kesedihan suporter Inggris Euro 2020. Satupedia.com

Luka yang dirasakan oleh Kahlil Gibran tak pernah hilang dari kehidupannya. Bahkan di hari terakhirnya, ia masih mengisahkan kepada awak media, bagaimana kisah cinta kepada ketiga wanita yang berbeda bangsa. Namun, cinta universal ketiga wanita itu mampu mencuri dan mencabik kehidupan Kahlil Gibran.

Relevansi kisah Kahlil Gibran dan Kekalahan Inggris Bagi Kita

Kehidupan tak selalu berjalan sesuai dengan ekspektasi. Apalagi kisah novel yang berhasil mempertemukan pangeran dan ratu di negeri gentayangan.

Hidup itu keras! Untuk itu, jalan terbaik bagi kita untuk menjinakkan kehidupan yang keras adalah berdamai dengan pengalaman kehilangan atau pun kegagalan.

Kehilangan dan kegagalan adalah dua hal yang hampir mirip. Namun, berbeda makna. Kegagalan kita bisa memperbaikinya. Namun, kehilangan orang-orang tercinta adalah sesuatu yang mutlak terjadi dalam kehidupan kita.

Untuk itu, kita diberi pilihan dalam kehidupan. Selain pilihan, ada kelahiran dan kematian. Apa pun pilihan hidup kita, itulah konsekuensi yang akan kita jalani selama pengembaraan kita di bumi ini.

Izinkan aku untuk kembali mengutip puisi Kahlil Gibran sebagai penutup dari artikel saya.

" Wahai ilalang...

Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu

Menyiksa ini

Mengapa kau hanya diam

Katakan padaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun