Patah hati terberat manusia adalah ketika melihat kegagalan. Filsuf dan Sastrawan asal Lebanon, Kahlil Gibran pernah kehilangan sayap hatinya untuk tiga perempuan yang telah menodai impiannya.
Wanita idaman Kahlil Gibran asal Perancis dan Lebanon memilih menikahi Pendeta dengan alasan keamanan. Begitu pun dengan wanita Mesir yang tak pernah kelihatan yang hanya melalui karyanya di dunia Sastra mampu meluluhkan hati Kahlil Gibran.
"Wahai langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka...
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa..
Sepenggal ungkapan isi hati dari sang Filsuf termasyur dalam dunia Filsafat dan Sastrawan ternama dari Lebanon, Kahlil Gibran.
Sobat jangan mengernyitkan dahi ya. Saya tahu bahwasannya kamu sudah mulai merasa resah/gelisah akan korelasi/hubungan tema tulisan dengan kekalahan Inggris dari Italia di partai final Euro 2020 dan novel 'Sayap-sayap Patah (Broken Wings) Kahlil Gibran.
Baiklah! Di penggalan larik terakhir dari puisi Kahlil Gibran yang saya kutip di atas adalah soal kepingan selimut cinta dan asa.
Saya merasakan rakyat Inggris, terutama pemain muda The Three Lions (Inggris) sangat terluka dengan kekalahan dari Italia, Senin (12/7/2021).
Rakyat Inggris pasti bertanya, Mengapa mereka harus menanggung sekeping hati, ketika segalanya dipertaruhkan hanya untuk menonton timnas kebanggan mereka di partai final?
Cinta mereka begitu kuat dan kokoh. Seirama cinta Kahlil Gibran kepada wanita Prancis, Lebanon dan Mesir. Aih makin runyam hatiku serasa dicabik oleh angin malam kota metropolitan.
Duri-duri cinta rakyat dan pemain asal Inggris masih belum pergi dari hadapan mereka. Karena momentum itu baru terjadi dua hari yang lalu.
Luka rakyat Inggris dan fans Inggris di seantero planet ini tidak akan hilang begitu saja. Karena Inggris sudah menunggu selama 53 tahun untuk bisa meraih trofi Euro.
Inggris dan Kahlil Gibran Mencoba Melupakan Kehilangan
Kahlil Gibran melalui dunia sastra dan karyanya, ia mengisahkan bagaimana perasaaannya dicabik-cabik oleh patah hati. Sementara Inggris merasakan sayap hati mereka dibawah pergi oleh Italia.
Italia datang ke tanah Inggris hanya untuk meninggalkan duri-duri penyesalan.
Pertanyaan lanjutannya, mungkinkah liga Preimier menjadi obat penenang bagi rakyat Inggris?
Jawabannya bisa saja. Karena sebagai negeri pencipta sepak bola, Inggris akan menggunakan jalur liga domestik untuk membalas (dejavu) rasa sakit hati mereka kepada klub-klub Serie A.
Akan tetapi, klub-klub asal negeri Pizza itu tidak mudah menyerah begitu saja kepada klub asal Inggris.
Perjuangan berdarah-darah pun bakal terjadi di Liga Champions Eropa dan Liga Eropa setiap tahun.
Kahlil Gibran Hingga Menutup Usianya Pun Masih Merasakan Kehilangan Sayap Cintanya
Luka yang dirasakan oleh Kahlil Gibran tak pernah hilang dari kehidupannya. Bahkan di hari terakhirnya, ia masih mengisahkan kepada awak media, bagaimana kisah cinta kepada ketiga wanita yang berbeda bangsa. Namun, cinta universal ketiga wanita itu mampu mencuri dan mencabik kehidupan Kahlil Gibran.
Relevansi kisah Kahlil Gibran dan Kekalahan Inggris Bagi Kita
Kehidupan tak selalu berjalan sesuai dengan ekspektasi. Apalagi kisah novel yang berhasil mempertemukan pangeran dan ratu di negeri gentayangan.
Hidup itu keras! Untuk itu, jalan terbaik bagi kita untuk menjinakkan kehidupan yang keras adalah berdamai dengan pengalaman kehilangan atau pun kegagalan.
Kehilangan dan kegagalan adalah dua hal yang hampir mirip. Namun, berbeda makna. Kegagalan kita bisa memperbaikinya. Namun, kehilangan orang-orang tercinta adalah sesuatu yang mutlak terjadi dalam kehidupan kita.
Untuk itu, kita diberi pilihan dalam kehidupan. Selain pilihan, ada kelahiran dan kematian. Apa pun pilihan hidup kita, itulah konsekuensi yang akan kita jalani selama pengembaraan kita di bumi ini.
Izinkan aku untuk kembali mengutip puisi Kahlil Gibran sebagai penutup dari artikel saya.
" Wahai ilalang...
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu
Menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini.
Sekian dan terima kasih untukmu sobat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H