Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Bisnis - Pembicara - Penulis - Aktivis

Better is not enough. The best is yet to come

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Di Balik UMP: Tantangan 3 Pihak yang Berkelindan

7 November 2019   12:15 Diperbarui: 3 November 2020   10:14 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat memang tidak mengalami kerugian secara langsung, toh dari dulu 33 perusahaan tersebut juga tidak ada di Indonesia, namun kita kehilangan peluang memperoleh tambahan pemasukan pajak bagi negara yang bisa digunakan pembangunan, kita kehilangan peluang untuk memperoleh tambahan kesempatan kerja. 

Padahal dengan semakin rendahnya tingkat pengangguran, maka tingkat kemiskinan juga rendah, dan imbasnya adalah ekonomi yang berputar lebih baik serta meningkatnya kualitas hidup kita semua.

Apa sih yang membuat ke-33 perusahaan tersebut tidak ada satupun yang memilih Indonesia sebagai tujuan relokasi bisnisnya? Mengapa Vietnam yang dipilih?

Ternyata upah pekerja suatu negara bukan satu-satunya faktor. Selain upah, ada faktor kemudahan pengurusan perizinan, insentif pajak bagi pelaku usaha, produktivitas kerja, serta biaya-biaya operasional lainnya.

Dari segi upah, Indonesia memiliki tingkat upah yang lebih tinggi dari Vietnam. Berdasarkan data yang saya dapat dari CNBC Indonesia, tingkat upah pekerja Indonesia setahun adalah US$ 5,421. Sementara Vietnam US$ 3,673. 

Dari segi jam kerja, pekerja Indonesia bekerja selama 40 jam selama seminggu. Sementara di Vietnam, jam bekerja lamanya 48 jam selama seminggu.

Lalu dari segi biaya logistik. Dari Indeks Perfoma Logistik (Logistic Performance Index), peringkat Indonesia = 46, jauh dibawah Vietnam = 39 (ini menerangkan bahwa langkah2 yang dilakukan pemerintah saat ini untuk menggenjot infrastruktur guna menekan biaya logistik sudah tepat).

Dari ke-3 acuan saja, kita sudah jelas kalah dari Vietnam. Dan memang tingkat upah bukan satu-satunya faktor penentu, namun komponen upah pekerja di Indonesia memberikan dampak terhadap bisnis sebesar 47%, sementara di Vietnam hanya sebesar 30%. 

Yang juga disorot, ternyata tingginya upah pekerja di Indonesia tidak memberikan jaminan bahwa buruh di Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik daripada di Vietnam.

Sementara dari segi kuantitas saja sudah terlihat bahwa walaupun kita memiliki upah yang lebih tinggi, namun jam bekerja kita lebih sedikit dari pekerja di Vietnam. Dan ini sedikit banyak mempengaruhi produktivitas kerja.

Kembali ke masalah UMP yang selalu menjadi polemik setiap tahun, baik pelaku usaha maupun pekerja harus mau sama-sama membicarakannya dengan kepala dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun