Mohon tunggu...
Fransiskus Sitompul
Fransiskus Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - love Jesus

Tuhan Memberkatimu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngulik Doa Bapa Kami

31 Januari 2022   02:44 Diperbarui: 31 Januari 2022   05:02 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yopsss, di kesempatan yang Tuhan izinkan ini kita bisa belajar tentang mutiara kebenaran dalam Formula Kehidupan yang Tuhan Yesus ajarkan yang tertulis dalam Injil Matius 6:9-13, yakni Doa Bapa Kami. Minta Roh Kudus menyertai pikiran kita ya!

*

1. Bapa.

1 kata pembuka ini adalah salah satu esensi kekristenan

Doa Bapa Kami dimulai dengan menyatakan identitas kita sebagai "anak".

Ayah tidak bisa melupakan anaknya, tapi anaknya mungkin bisa melupakan ayahnya (Lukas 15:11-32). Allah kita panggil Bapa, dan kita menyatakan diri sebagai anak, itupun memang Tuhan Yesus yang mengajarkan. Jadi, pada dasarnya ada jalinan kasih selayaknya ayah dengan anaknya. Dengan memanggil Bapa, kita sadar bahwa adalah kebahagiaan untuk memiliki ketergantungan terus-menerus kepada-Nya.

Jadi, kebahagiaan itu kalau bisa tergantung terus dengan Bapa semesta alam.

Apa masih kurang puas bisa berelasi spesial dengan Bapa yang berkuasa atas segala roh dan yang punya segala semesta?

2. "Kami".

Kata "kami" terdapat hampir di setiap pokok Doa Bapa Kami, wow.

Kalau berdoa, mending mikirin kepentingan sendiri aja atau mikirin kepentingan seluruh saudara seiman yang bertekad setia hidup dalam Tuhan?

Jadi kita berdoa untuk diri sendiri, dan untuk para saudara seperjuangan iman, demi kemuliaan Bapa di sorga.

Nah, kita cek langsung di Injil Matius pasal 6 ya!

Kata "kami" artinya kita diajak untuk :

Sadar bahwa Dia itu Allah seluruh Umat Percaya dan harus dimuliakan dan taati (Ayat 9-10)

Peduli dengan perjuangan para saudara seiman dalam melakukan kehendak Bapa di dunia yang rusak moral ini (ayat 10)

Peduli kebutuhan harian hidup para saudara seiman (ayat 11)

Peduli kejatuhan para saudara seiman dalam dosa (ayat 12).

Sadar bahwa Tuhan bisa menjaga para saudara seiman dalam kebenaran dalam pertandingan iman (ayat 13).

Inilah mutiara kebenaran dari kata "kami" dalam Doa Bapa Kami :)

Karna Yesus Kristus mati buat kita, bukan buat admin doang, hehe.

3. Yang di Sorga.

Bapa yang kekal, di Sorga yang kekal

X Tubuh kita yang fana, di Bumi yang fana (Kelak berganti tubuh kemuliaan).

Terpaku pada komando Bapa memimpin kita menang dan mengarah kepada Kerajaan Sorga (Wahyu 21:7). Namun Terpaku pada komando Dunia memimpin kita pada jebakan "yang jahat" dan mengarah pada api kekal (Yoh 10:10)

Kasih Bapa mendidik seluruh Umat Percaya lewat penyangkalan diri dan pikul salib yang berujung pada hidup kekal bersama Dia, Sang Pusat!

Itulah alasan mutlak kita mengatakan "Bapa Kami yang di Sorga".

4. Dikuduskanlah Nama-Mu.

Kata "Dikuduskanlah" versi TB LAI pada doa bapa kami dalam bahasa aslinya (Yunani) tertulis (hagiastht) yang artinya "dikuduskan, dikhususkan, dimuliakan".

Itulah kenapa dalam Alkitab terjemahan lama tertulis "Dipermuliakanlah kiranya nama-Mu".

"Nama" selalu menunjuk ke identitas atau ciri khas, kalau Allah Sang Pusat memiliki nama pribadi, harusnya kita paham identitas-Nya sebagai Sang Pusat!

(?) Bagaimana kita memuliakan nama-Nya?

Nah, kalau kita meminta supaya nama-Nya dimuliakan lewat diri kita, bukankah itu artinya melalui segenap hidup dalam segala perkataan dan tindakan?

(?) Maukah kita dipimpin dan diajar Roh Kudus? 

Baca Alkitab! Karna dari situ Roh Kudus memberi arahan berdasarkan pengajaran Tuhan Yesus yang kita pahami dari Alkitab.

Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Jangan lupa, nama TUHAN ALLAH dimuliakan bukan hanya lewat lagu-lagu pujian. Ingat, Dia bukan bos yang gila hormat tanpa memperhatikan perilaku si pemuji!

5. Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di Bumi Seperti di Sorga.

Injil menyatakan bahwa ada 2 Kerajaan

1. Kerajaan Allah.

2. Kerajaan Iblis.

Kerajaan Allah yang kekal membawa damai dan kabar baik bagi yang tersesat.

X Kerajaan Iblis yang fana membawa kebutaan dari pemuasan daging yang ujungnya kebinasaan.

Suasana kerajaan mana yang harus dihadirkan oleh Umat Percaya?

Kalau kita anak Bapa, berarti kita adalah keluarga Kerajaan Allah.

Kalau keluarga kerajaan Allah, artinya harus membawa suasana Kerajaan Allah!

Kerajaan Allah gak hanya tentang lokasi dan tempat, tapi juga tentang kehendak Allah yang dijunjung tinggi!

Kita diutus ke dunia, untuk menghadirkan suasana damai Kerajaan Allah terasa di bumi dan kabar baik Injil diberitakan, karna itulah kehendak-Nya!

Jadi, pokok Doa Bapa Kami ini mengajar kita supaya menjunjung tinggi kehendak Bapa di bumi seperti di Sorga :)

6. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.

Luke 11:3 (UKJV) Give us day by day our daily bread.

Matthew 6:11 (UKJV) Give us this day our daily bread.

Matius 6:11 (TB) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Lukas 11:3 (TB) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya

Dalam versi Matius tertulis : "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya".

Dalam versi Lukas tertulis : "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya".

Jadi, kita membutuhkan makanan setiap hari yang cukup untuk satu hari, yaitu hari ini :)

"Tapi kak, kalau soal makanan kenapa harus minta Tuhan dalam doa, bukannya Tuhan udah menjamin?"

Allah memang menjamin kebutuhan harian, tapi Tuhan Yesus mengajarkan supaya kita sadar bahwa makanan fisik pun pemberian Bapa di Sorga.

Dan segala hal adalah pemberian-Nya, yang enak maupun tidak enak. (Roma 8:28)

Nah, dari kesadaran ini kita pasti punya ketergantungan terus menerus dengan Allah dalam segala hal yang memuliakan Dia!

Puji Tuhan bisa makan supaya tenaga ini bisa memuliakan nama-Nya ;).

6.1. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.

Tuhan memiliki tatanan hidup yang rapih

Mau makan? Ya kerja

Mau sehat? Ya jangan makan sembarangan, rutin olahraga

Mau cerdas? Ya disiplin belajar

Jadi ketika kita bilang "berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya" artinya kita meminta Tuhan memberkati usaha kita dalam mendapatkan makan yang ada di bumi.

Kalau masih ada yang bergantung orang tua ya gak masalah, tapi suatu saat kita pasti akan mandiri dan harus mau berusaha cari makan sendiri, dan Tuhanlah yang akan memberkati usaha kita.

Jadi, bukan diartikan kita bisa bermalas-malasan tidak mau berusaha yah.

7. Dan Ampunilah Kami akan Kesalahan Kami, seperti Kami juga Mengampuni Orang yang ber-Salah kepada Kami.

Dalam versi Injil Matius versi TB LAI tertulis kata "kesalahan" yang asalnya ditulis dalam bahasa Yunani : (opheilma) yang artinya, "hutang"

Nah dalam versi Injil Lukas versi TB LAI tertulis kata "dosa" yang asalnya ditulis dalam bahasa Yunani : (hamartia) yang artinya, "meleset" atau "tidak tepat sasaran".

Jadi, kita memang berhutang kepada Allah karna kita meleset dari rancangan Allah, meleset dari pikiran dan perasaan Allah yang seharusnya kita kenakan.

Nah, artinya bukan kita harus mengampuni duluan baru Bapa mengampuni...

Tapi karna Bapa sudah mengampuni kita lewat Tuhan Yesus yang membayar hutang kita, maka kita harus ekspresikan kasih Allah ke sesama kita.

Jadi Tuhan Yesus mengajarkan kita supaya tahu diri, sebagai ciptaan yang pada dasarnya gabisa bayar hutang, ya harus mau mengampuni! Karna hutang kita udah dibayar cuma-cuma lewat penderitaan Yesus Kristus, jadi kita harus mengampuni.

Dengan mengampuni maka kita sedang menghidupi pikiran dan perasaan Allah yang murah hati pada orang jahat dan orang benar.

Filipi 2:5 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Itulah kehendak-Nya!

Susah? Banget!

Bisa? Pasti!

Asal hidup dalam pimpinan Roh!

Kalau kita lepas dari pimpinan Roh Kudus, PASTI GAGAL!

Karna Iblis dan rekan-rekannya belum berhenti bekerja.

Jadi ketika kita berkata "Dan Ampunilah Kami akan Kesalahan Kami, seperti Kami juga Mengampuni Orang yang ber-Salah kepada Kami", artinya kita sebagai Umat Percaya sadar bahwa belas kasih Allah harus disebar, barulah kita layak meminta pengampunan atas kejatuhan kita dalam dosa.

8. Dan Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan, tetapi Lepaskanlah Kami dari pada yang Jahat.

Allah menguji dan memurnikan iman kita lewat berbagai pencobaan yang dilakukan Iblis.

1 Petrus 1:5-7

(5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

(6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

(7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu --- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 

Nah, jangan lupa bahwa pada dasarnya daging kita selalu condong kepada tawaran Iblis di dunia yang rusak moral ini.

Daging kita tuh bandel, pengennya dipuaskan dengan hal yang dibenci Allah!

Ingat, perjuangan orang Kristen setelah dibaptis itu terus menerus di dalam ketergantungan dengan Allah!

Jadi, kita minta supaya Bapa menjaga kita dalam kebenaran!

Gimana Tuhan menjaga kita dalam kebenaran?

Roh Kudus mengingatkan serta mengajar

Kita dimusuhi karna Kebenaran Injil

Kita tidak dimanjakan dengan materi dunia, yang penting apa apa cukup, gak wajib kaya raya.

Dan lain-lain...

Sehingga kita bisa menghayati bahwa "dunia ini bukan rumah kita".

Jadi ketika kita berkata "janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat" artinya kita minta dimampukan melawan segala serangan Iblis yang membawa kita ke dalam DOSA.

Kemenangan kita tergantung dari ketergantungan kita kepada Bapa!

9. Karna Engkaulah yang Empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai Selama-lamanya.

Ini adalah kalimat doxology (Pujian kepada Allah dalam doa)

Dari serangkaian Doa Bapa Kami yang kita angkat kepada-Nya, akhirnya kita menyatakan bahwa hanya kepada Dia kita harus bergantung.

Sebab Dialah pemilik Kemuliaan, Kerajaan, dan Kuasa yang kekal.

Nah pertanyaannya...

1. Kalau ada orang mengaku Kristen dan mengakui bahwa Allah yang punya Kerajaan, Kuasa, dan Kemuliaan kekal, kenapa dia enggan membangun hubungan eksklusif/spesial dengan Sang Pusat? 

2. Kenapa ada orang yang mengaku Kristen dan mengakui bahwa Allah yang punya Kerajaan, Kuasa, dan Kemuliaan kekal, tapi gak kasihan melihat orang-orang yang berpotensi binasa kekal karena tidak menerima pemberitaan injil Yesus Kristus?

3. Kalau segala kerajaan, segala kuasa, dan segala kemuliaan duniawi bagaikan sampah di mata-Nya, kenapa masih ada orang mengaku Kristen tapi menaruh harga diri pada materi & hormat dunia?

Hmm, itu karena mereka tidak mau nekat memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus dan dididik oleh-Nya!

Matius 7:13 (TB) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;

10. Amin.

Amin adalah kata serapan bahasa Arab dan maknanya juga sama dengan bahasa Ibrani "Amen" yang artinya "Terjadilah demikian"

Sepanjang kalimat Doa Bapa Kami kita menyatakan dengan akhiran Amin. Artinya kita menyetujui, meyakini, dan sepakat untuk melaksanakan agenda atau kehendak Allah di bumi, seperti di Sorga.

Kalau emang gak mau, gausah bilang AMIN.

*

Sekian penjabaran mutiara kebenaran dari isi pokok Doa Bapa Kami. Kiranya dapat membuka pikiran kita untuk menyadari betapa indahnya berjalan dan memiliki hubungan intim dan eksklusif bersama Bapa sekalipun kita harus ditempa melalui berbagai Pencobaan yang memurnikan kita. Selamat berjuang!

Roh Kudus menyertai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun