"Iya Bro, sangat enak," lisan Ongon.
"Tapi, kok rasa kunyit ya Bro?," tanya Ongon kepada Anjotet sembari memandang wajah Toro, Daka dan Unang.
"Kamu nanya," jawab Elang, kakak kelas mereka yang ada ngantin di situ.
"Hahaha," suara tertawaan dari Anjotet, Toro, Daka dan Unang. Setelah itu juga, Anjotet berucap.
"Ada-ada saja kamu Bro, iyalah rasa kunyit, kan nasinya emang dicampur kunyit."
"Syukurnya tadi, kamu tak bilang rasa labu kuning," kata Toro kepada Ongon yang serta membisikinya.
Ongon bertanya balik kepada Toro, "Memangnya kenapa?"
"Gini Bro, nanti Ibu Lelet marah," bisik Toro kepadanya.
Daka dengan Toro sudah lahap mengunyah bulatan bakso buatan Bu Lelet. Tetapi, Unang dan Anjotet masih menunggu pesanan mereka berdua yang tak kunjung datang. Gara-gara minuman teh esnya belum juga tersajikan, Unang jadi menggerutu.
"Ini mah. Kalau seandainya di rumahku, aku sudah berhasil mendidihkan tiga kaleng air minum di atas kompor gas," gerutu Unang.
"Sabar Bro, kamu kayak sahabat kita yang pertama kali saja, ngantin di sini" lisan Anjotet.