Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan di ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung Enggang

2 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seekor burung Enggang Kalimantan yang terbang. Sumber gambar: screenshot di Instagram @ecoracekertih

"Iya Bro, sangat enak," lisan Ongon.

"Tapi, kok rasa kunyit ya Bro?," tanya Ongon kepada Anjotet sembari memandang wajah Toro, Daka dan Unang.

"Kamu nanya," jawab Elang, kakak kelas mereka yang ada ngantin di situ.

"Hahaha," suara tertawaan dari Anjotet, Toro, Daka dan Unang. Setelah itu juga, Anjotet berucap.

"Ada-ada saja kamu Bro, iyalah rasa kunyit, kan nasinya emang dicampur kunyit."

"Syukurnya tadi, kamu tak bilang rasa labu kuning," kata Toro kepada Ongon yang serta membisikinya.

Ongon bertanya balik kepada Toro, "Memangnya kenapa?"

"Gini Bro, nanti Ibu Lelet marah," bisik Toro kepadanya.

Daka dengan Toro sudah lahap mengunyah bulatan bakso buatan Bu Lelet. Tetapi, Unang dan Anjotet masih menunggu pesanan mereka berdua yang tak kunjung datang. Gara-gara minuman teh esnya belum juga tersajikan, Unang jadi menggerutu.

"Ini mah. Kalau seandainya di rumahku, aku sudah berhasil mendidihkan tiga kaleng air minum di atas kompor gas," gerutu Unang.

"Sabar Bro, kamu kayak sahabat kita yang pertama kali saja, ngantin di sini" lisan Anjotet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun