Sama seperti kita ketika berbuat kesalahan maka berakibat pada dosa yang menyebabkan penderitaan. Misalnya ketika hutang datang seringkali bukan karena kita suka berhutang, namun karena kesalahan manajemen keuangan keluarga. Atau karena bangkrut dari usaha atau dagang.
Atau masalah keluarga terjadi bukan karena kita salah memilih pasangan hidup, namun semata-mata kita tidak berusaha bersama saling melengkapi. Tapi justru karena saling mencari kesalahan atau kekurangan sehingga menjadi pembenaran sebuah pertengkaran. Atau tidak mau mengubah diri kita tapi justru memaksa pasangan kita mengubah sifatnya sesuai dengan keinginannya.
Kedua, Tuhan Memilih Orang Yang Tepat dan Mau Bekerja Sama Dalam Tata Penyelamatan.Â
Malaikat Gabriel datang kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu adalah Maria.
Tentu saja akan ada penawaran dari Tuhan melalui malaikatnya. Artinya Tuhan Mahakuasa, tapi untuk tata penyelamatan tetap manusia diberikan kebebasan menerima tugas itu atau tidak.
Setelah terjadi dialog antara malaikat Gabriel dan Bunda Maria. Terjadi pertentangan batin Maria untuk menerima tugas yang mahaberat itu. Malaikat itu tidak putus asa , melainkan ia terus memberikan penguatan kepada Maria.
Pertentangan yang terbesar adalah iman! Sebab Anak yang akan dilahirkan itu adalah Anak Allah Yang Mahatinggi. Anak itu akan dikaruniai Tahta Daud, bapa leluhurNya. Ia akan menjadi Raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan kerajaanNya tidak akan berkesudahan.
Pertentangan selanjutnya adalah horizontal. Ia belum bersuami! Artinya jika ia hamil maka akan ada sanksi sosial, dikucilkan atau di rajam sampai mati, dan keluarganya dikucilkan.
Namun malaikat Tuhan makin menguatkan bahwa Roh Kudus akan melindungi Maria karena Anak itu adalah kudus, Anak Allah. Bahkan sebagai penegas bahwa kita perlu makin percaya kepada allah atau makin beriman adalah mukjizat kepada Elisabet sanak saudara Maria hamil pada masa tuanya atau setelah menopause setelah berpuluh tahun menikah belum dikaruniakan anak.
Kata inti dalam iman adalah:"BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL!"
Ketiga, diperlukan jawaban "YA" yang pasti.Â