Kami anak-anakmu merayakan hari pahlawan.
Aku ikut menyaksikan bagaimana aksi drama anak-anak didikku memvisualisasikan kisah heroik para kusuma bangsa.
Aku ikut terbawa suasana sambil merekam aksi dramatisasi tersebut,
Sedikit demi sedikit air mataku menetes,
Bukan hanya terharu bahwa anak-anak itu berhasil memerankan bagaimana para kusuma bangsa yang menjawab YA akan panggilan jiwanya membela tanah tumpah darahnya dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya bahkan kehilangan harta dan bendanya.
Namun juga keluarga yang tercinta ,
Terbujur kaku diterjang peluru tumpul membelah dada nan suci,
Darah dan air menetes deras mengiringi sang jiwa menghadap Illahi yang adalah sumber hidup.
Lalu sukmaku keluar dari ragaku yang masih meneteskan air mata ini,
Kembali ke masa lalu saat aku masih berkumpul dalam teriak rindu mama tercinta,
Teriaknya saat aku tak mau pulang untuk makan karena asyik bermain layangan atau mandi di sungai yang dekat rumahku,