Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Manajemen Samaritan: Hukum Kasih Tanpa Batas Identitas

6 November 2022   19:11 Diperbarui: 6 November 2022   19:42 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi si Samaria kebalikannya. Walaupun tidak kenal tapi ia tahu bahwa si Yahudi yang menganggap mereka musuh adalah manusia yang perlu ditolong. Ya di tolong saja, bahkan setelah di rawat , ia juga menyewakan tempat tinggal sementara sambil minta di rawat. Nanti kalau sudah sembuh, silahkan pulang, dan lupakan. Untuk biaya biar menagih ke saya. Seperti itu konsep yang ada dalam diri si Samaria.

BAGAIMANA DENGAN REALITAS SEKARANG?

 

Dunia sekarang harus belajar dari orang Samaria tadi, menolong tanpa perlu di lihat atau mengharapkan balasan. Membantu tidak perlu melihat latar belakang identitas orang lain.

Dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan, seharusnya pemimpin publik tidak perlu dilihat latar belakang identitas calonnya. Yang perlu dilihat adalah kemampuannya memimpin, prestasinya, dan kejujuran atau ketulusannya.

Teladan salah satu sekolah Katolik di Flores yang memiliki Ketua OSIS dari Muslim. Ketua Panitia Lomba Paduan Suara Katolik di Kupang NTT tahun 2022 dari Mantan Ketua MUI NTT, dan Wali Kota Solo dari Katolik adalah beberapa contoh bahwa pemimpin dipilih dari prestasi bukan dari identitas keagamaan seseorang.

Jauhkan Indonesia dari Politik Identitas!

====

Praya, 06 November 2022

Salam damai sejahtera dari Pulau jalan Lurus -- Lombok

Pesan Sehat, Sukses dan Bahagia dari Opa Sisco

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun