Pertama, soal transportasi dan akomodasi. Karena transportasi termudah adalah dengan mobil, tentu jumlah penumpang sebanyak empat orang paling maksimal, Â Liburan berepat juga memunkinkan menginap di AirBnB dengan 2 kamar, yang lebih ekonomis dibanding hotel. Penginapan yang paling murah, sekitar 40 euro per malam per kepala atau 700 ribu rupiah. Kalau mau lebih hemat lagi, membawa tenda dan camping di alam.
Kedua, memasak dan belanja di supermarket. Sebagai pulau liburan, harga makan di restoran cukup mahal, sekali makan 20-30 euro. Jika memasak sendiri, dengan 5 euro sudah bisa makan kenyang. Kami pun sarapan di rumah, dan makan malam di penginapan, siang hari mencoba berbagai makanan di restoran karena penasaran dengan makanan Korsika.Â
Orang Indonesia, termasuk saya, kebanyakan tidak akan cocok dengan masakan Eropa pada umumnya, karena kurang berbumbu, kurang pedas dan sebagainya. Masakan khas Korsika biasanya terbuat dari sapi muda, babi hutan, keju kambing, juga kadang ikan. Untuk saya, masakannya kadang terlalu hambar, terlalu pahit, terlalu asin, jadi sayangnya tidak ada ynag pas. Maka, saya sarankan membawa bumbu instan dan memasak sendiri.
Ketiga, belajar bahasa Prancis atau Italia dasar. Semua penduduk bisa berbahasa Prancis, dan sebagian besar berbicara bahasa Italia, alasannya akan saya bahas selanjutnya. Walaupun orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata fasih berbahasa Inggris, lebih asyik untuk berbicara dengan warga local, karena mereka memberikan perspektif yang menarik tentang kehidupan sehari-hari, dan juga pada dasarnya sangat ramah.
 Dua orang penduduk bahkan mentraktir kami kopi, minuman "aperitivo" atau alkohol sebelum makan di kafe dan restoran. Banyak penduduk meluangkan waktu untuk mengobrol dengan kami dan memberikan tips-tips tempat menarik yang diakses gratis..Â
Tulisan pertama ini membahas tempat wisata di bagian Utara Korsika, dan tulisan selanjutnya (Bagian dua) membahas bagian selatan. Pembagian ini berdasarkan pengalaman saya dan bukan pembagian resmi.
Korsika Utara
Kota pelabuhan Bastia terletak di Utara Korsika. Jika pulau Korsika berbentuk seperti tangan terkepal dengan jari telunjuk terangkat, Bastia berada di pangkal jari telunjuk itu. Sepanjang garis pantai terdapat cafe, bar, dan pertokoan.
Oleh warga lokal yang sedang berlatih Polyphonie Corse di salah satu restoran (paduan suara tradisional dari Korsika), kami disarankan pergi ke Nonza, sebuah desa indah berpenduduk 67 orang dengan pantai berbatu gelap, sekitar sejam perjalanan dengan mobil.