Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Korsika, Pulau Liburan Tempat Lahir Napoleon (Bagian 1: Korsika Utara & Tips)

15 Juli 2024   03:51 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:48 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, soal transportasi dan akomodasi. Karena transportasi termudah adalah dengan mobil, tentu jumlah penumpang sebanyak empat orang paling maksimal,  Liburan berepat juga memunkinkan menginap di AirBnB dengan 2 kamar, yang lebih ekonomis dibanding hotel. Penginapan yang paling murah, sekitar 40 euro per malam per kepala atau 700 ribu rupiah. Kalau mau lebih hemat lagi, membawa tenda dan camping di alam.

Kedua, memasak dan belanja di supermarket. Sebagai pulau liburan, harga makan di restoran cukup mahal, sekali makan 20-30 euro. Jika memasak sendiri, dengan 5 euro sudah bisa makan kenyang. Kami pun sarapan di rumah, dan makan malam di penginapan, siang hari mencoba berbagai makanan di restoran karena penasaran dengan makanan Korsika. 

Orang Indonesia, termasuk saya, kebanyakan tidak akan cocok dengan masakan Eropa pada umumnya, karena kurang berbumbu, kurang pedas dan sebagainya. Masakan khas Korsika biasanya terbuat dari sapi muda, babi hutan, keju kambing, juga kadang ikan. Untuk saya, masakannya kadang terlalu hambar, terlalu pahit, terlalu asin, jadi sayangnya tidak ada ynag pas. Maka, saya sarankan membawa bumbu instan dan memasak sendiri.

Ketiga, belajar bahasa Prancis atau Italia dasar. Semua penduduk bisa berbahasa Prancis, dan sebagian besar berbicara bahasa Italia, alasannya akan saya bahas selanjutnya. Walaupun orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata fasih berbahasa Inggris, lebih asyik untuk berbicara dengan warga local, karena mereka memberikan perspektif yang menarik tentang kehidupan sehari-hari, dan juga pada dasarnya sangat ramah.

 Dua orang penduduk bahkan mentraktir kami kopi, minuman "aperitivo" atau alkohol sebelum makan di kafe dan restoran. Banyak penduduk meluangkan waktu untuk mengobrol dengan kami dan memberikan tips-tips tempat menarik yang diakses gratis.. 

Tulisan pertama ini membahas tempat wisata di bagian Utara Korsika, dan tulisan selanjutnya (Bagian dua) membahas bagian selatan. Pembagian ini berdasarkan pengalaman saya dan bukan pembagian resmi.

Mercusuar di atas Pulau Merah atau L'le-Rousse atau Isula Rossa - DokPri
Mercusuar di atas Pulau Merah atau L'le-Rousse atau Isula Rossa - DokPri

Ikan dori (bawah) dan lasagna keju kambing (atas), dengan salat - DokPri
Ikan dori (bawah) dan lasagna keju kambing (atas), dengan salat - DokPri

Korsika Utara

Kota pelabuhan Bastia terletak di Utara Korsika. Jika pulau Korsika berbentuk seperti tangan terkepal dengan jari telunjuk terangkat, Bastia berada di pangkal jari telunjuk itu. Sepanjang garis pantai terdapat cafe, bar, dan pertokoan.

Oleh warga lokal yang sedang berlatih Polyphonie Corse di salah satu restoran (paduan suara tradisional dari Korsika), kami disarankan pergi ke Nonza, sebuah desa indah berpenduduk 67 orang dengan pantai berbatu gelap, sekitar sejam perjalanan dengan mobil.

Patung Napoleon di Bastia, Corsica - DokPri
Patung Napoleon di Bastia, Corsica - DokPri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun