Krisis Kepercayaan
Rendahnya toleransi membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi publik, tokoh agama, hingga sesama warga. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menggerus rasa kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Langkah Nyata untuk Mengembalikan Toleransi
Meskipun tantangan ini besar, bukan berarti tidak ada solusi. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil untuk memulihkan dan meningkatkan toleransi di kota-kota besar:
Meningkatkan Literasi Digital
Pemerintah, komunitas, dan platform teknologi perlu berkolaborasi dalam memberikan edukasi tentang literasi digital. Masyarakat harus dibekali kemampuan untuk memverifikasi informasi dan mengenali berita palsu.Menyusun Kurikulum Keberagaman
Pendidikan harus menjadi alat utama untuk menanamkan nilai-nilai toleransi. Kurikulum di sekolah perlu memuat pelajaran tentang multikulturalisme, sejarah keberagaman Indonesia, serta pentingnya saling menghormati.Dialog Antaragama dan Budaya
Program lintas agama dan budaya harus diperbanyak, terutama di daerah perkotaan. Sebuah inisiatif di Semarang, misalnya, mempertemukan anak-anak muda dari berbagai latar belakang untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam proyek sosial. Hasilnya, mereka menjadi lebih memahami dan menghargai perbedaan.Penegakan Hukum yang Tegas
Pemerintah harus tegas dalam menindak pelaku ujaran kebencian dan diskriminasi. Dengan adanya keadilan yang nyata, masyarakat akan merasa lebih aman dan terlindungi.Menggunakan Narasi Positif di Media Sosial
Kampanye digital yang mempromosikan keberagaman dan toleransi perlu digencarkan. Konten positif yang menyebarkan nilai-nilai kebersamaan dapat membantu melawan narasi intoleransi yang marak di dunia maya.
Toleransi di Tengah Perbedaan