Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merosotnya Toleransi Masyarakat Mengancam Keberagaman Kita

4 Desember 2024   08:13 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:25 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keberagaman Dok Kompas.com (THINKSTOCKS/ANNASUNNY)

Meski tantangan besar, masih ada harapan. Kisah inspiratif datang dari sebuah komunitas, di mana umat Muslim dan Kristiani bersama-sama membangun tempat ibadah masing-masing. Mereka saling membantu, tanpa memandang perbedaan keyakinan. Kisah ini menjadi bukti bahwa toleransi sejati masih hidup di tengah masyarakat.

Kesimpulan

Penurunan toleransi di kota-kota besar Indonesia adalah tantangan serius yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat membawa dampak yang lebih besar bagi masa depan bangsa. Namun, dengan kerja sama semua pihak pemerintah, masyarakat, dan individu kita masih memiliki peluang besar untuk mengembalikan harmoni yang hilang.

Toleransi bukan sekadar menerima perbedaan, tetapi tentang membangun kebersamaan di tengah keberagaman. Saatnya kita semua bangkit untuk menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. Jangan biarkan intoleransi merusak rumah besar kita.

Bersama kita bisa, untuk Indonesia yang lebih toleran dan harmonis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun