Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Gen Z Rentan Mengalami Depresi?

29 November 2024   15:20 Diperbarui: 29 November 2024   15:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan dari Keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam membantu Gen Z menghadapi tekanan. Luangkan waktu untuk mendengarkan keluhan mereka tanpa menghakimi. Dukungan emosional dari orang tua atau saudara dapat menjadi langkah awal untuk meringankan beban mereka.

  • Kurangi Waktu di Media Sosial
    Bagi kamu yang merasa tertekan karena media sosial, cobalah untuk mengurangi penggunaannya. Atur waktu khusus untuk "detoks digital" dan gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai, seperti membaca buku, berkebun, atau berolahraga.

  • Tingkatkan Kesadaran tentang Kesehatan Mental
    Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan kampanye kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental. Akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau juga harus ditingkatkan.

  • Ciptakan Keseimbangan Hidup
    Luangkan waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, dan menikmati hidup. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mencapai standar tertentu. Ingat, kesehatan mental lebih penting daripada pencapaian materi.

  • Kesimpulan

    Gen Z menghadapi tantangan unik di era digital, mulai dari tekanan media sosial hingga krisis identitas. Tingginya tingkat depresi di kalangan mereka adalah alarm yang mengingatkan kita bahwa kesehatan mental adalah isu serius yang harus ditangani bersama.

    Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah preventif, kita dapat membantu Gen Z menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga sehat secara mental. Mari kita wujudkan lingkungan yang mendukung, agar masa depan mereka lebih cerah dan penuh harapan.

    Semoga artikel ini membuka wawasan kamu dan mendorong kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental generasi muda.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun