Kembali ke UN Solusi atau Langkah Mundur?
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah mengembalikan UN benar-benar solusi yang efektif? Ada beberapa argumen kuat dari kedua sisi yang layak untuk dipertimbangkan.
Menjaga Standar Nasional
Mengembalikan UN dinilai bisa membantu menjaga standar pendidikan yang seragam di seluruh wilayah Indonesia. Dengan UN, pemerintah memiliki data yang jelas mengenai pencapaian siswa dalam berbagai mata pelajaran inti. Data ini bisa menjadi dasar bagi evaluasi nasional yang akan sangat membantu dalam memahami daerah-daerah mana yang membutuhkan perhatian khusus. Jika kembali diadakan, UN mungkin bisa menjadi alat bagi pemerintah untuk menilai efektivitas kurikulum dan membantu mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah.
Motivasi Belajar Siswa
UN dulu berperan sebagai motivator bagi siswa untuk belajar lebih serius. Tidak sedikit siswa yang merasa "terpacu" untuk berusaha lebih keras karena tahu bahwa kelulusan mereka dipertaruhkan. Dengan tidak adanya UN, ada kekhawatiran bahwa sebagian siswa menjadi kurang termotivasi. Memang, pendidikan seharusnya tidak hanya soal ujian, namun sedikit tekanan sering kali dibutuhkan untuk membangun kedisiplinan dan dorongan belajar siswa.
Potensi Dampak Psikologis Negatif
Namun, sisi negatifnya, mengembalikan UN mungkin akan kembali memicu stres bagi siswa. Beban psikologis karena "takut tidak lulus" bisa berdampak negatif pada mental siswa, khususnya bagi mereka yang kurang siap menghadapi tekanan besar. Di sisi lain, bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik terbatas, UN bisa menjadi hambatan yang malah membuat mereka merasa tidak mampu atau minder. Potensi dampak ini perlu dipertimbangkan dengan serius, agar kita tidak membebani siswa dengan tekanan yang sebetulnya tidak perlu.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!