Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Dear Wanita, Lelaki Tidak Harus Selalu Mengalah!

3 Oktober 2024   14:25 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:05 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasangan Harmonis. Pixabay.com/nhutduongacc 

Tidak hanya itu, peran mengalah yang terus-menerus juga bisa mengakibatkan lelaki merasa kehilangan jati diri dan harga diri. Bagaimana tidak? Mereka harus menekan pendapat, kebutuhan, dan perasaannya demi menjaga hubungan tetap stabil. 

Namun, apakah ini benar-benar adil? Ketika lelaki selalu diharapkan untuk mengalah, ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak memberi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri. Bukankah seharusnya hubungan yang sehat memungkinkan kedua belah pihak untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya?

Hubungan Bukan Sekadar Tentang Siapa yang Mengalah

Memang benar bahwa dalam setiap hubungan pasti ada kompromi. Namun, kompromi seharusnya bukanlah beban satu pihak saja. 

Wanita dan lelaki, keduanya memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pendapat dan mencari solusi terbaik. Sebuah hubungan yang harmonis dibangun dari komunikasi yang sehat dan keterbukaan, bukan dari siapa yang mengalah lebih banyak.

Wanita juga harus memahami bahwa kekuatan dalam hubungan tidak terletak pada siapa yang selalu menang dalam argumen, melainkan pada kemampuan untuk berdiskusi secara dewasa dan mencapai solusi bersama. Keseimbangan dalam hubungan adalah kunci utama dalam menciptakan keharmonisan. 

Hubungan yang sehat akan memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa merasa tertekan untuk selalu mengalah.

Bukan berarti bahwa lelaki tidak boleh mengalah sama sekali. Tentu saja, ada kalanya mengalah menjadi jalan terbaik untuk meredam konflik. Namun, yang penting di sini adalah adanya timbal balik. 

Wanita juga perlu mengambil peran dalam kompromi. Jika hanya satu pihak yang terus-menerus mengalah, maka hubungan tersebut menjadi tidak seimbang dan berpotensi menimbulkan perasaan tidak puas, baik dari sisi lelaki maupun wanita.

Dampak Psikologis dari Selalu Mengalah

Mengalah secara terus-menerus tanpa kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan menurunkan harga diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun