Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa hubungan yang tidak setara, di mana satu pihak terus-menerus mengalah, berisiko tinggi menyebabkan gangguan kesehatan mental.Â
Lelaki yang merasa tidak diberi ruang untuk berbicara atau selalu harus menekan keinginan mereka akan cenderung merasa tidak dihargai.
Hal ini juga berdampak pada kualitas hubungan itu sendiri. Ketika lelaki merasa bahwa mereka selalu harus mengalah, mereka akan mulai kehilangan rasa percaya diri dan koneksi emosional dengan pasangannya.Â
Lama-kelamaan, perasaan ini bisa menumpuk dan menyebabkan retaknya hubungan. Ini bukan hanya merugikan lelaki, tetapi juga wanita yang mungkin tidak menyadari bahwa tindakan atau ekspektasi mereka telah merusak hubungan secara perlahan.
Sebagai contoh konkret, sebuah studi oleh Relationship Research Institute menunjukkan bahwa pasangan yang tidak mampu berkomunikasi secara terbuka dan adil cenderung menghadapi lebih banyak konflik emosional di masa depan.Â
Ketika lelaki merasa tertekan karena harus mengalah, mereka mungkin akan menarik diri secara emosional, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kebekuan dalam hubungan.
Pentingnya Keseimbangan dalam Hubungan
Maka dari itu, penting bagi wanita untuk memahami bahwa lelaki juga butuh ruang untuk menyampaikan perasaan mereka.Â
Lelaki bukanlah robot yang harus selalu menekan emosi mereka demi menjaga kedamaian hubungan. Hubungan yang sehat dibangun di atas dasar saling menghargai, bukan pada pengorbanan sepihak.
Bagi kamu, wanita, yang mungkin terbiasa dengan pandangan bahwa lelaki harus selalu mengalah, ini saatnya untuk mengubah perspektif tersebut.Â
Lelaki juga memiliki hak untuk berbicara, untuk marah, untuk tidak setuju, dan untuk menolak jika mereka merasa ada yang salah.Â